Mohon tunggu...
Maftuhah Hamid
Maftuhah Hamid Mohon Tunggu... -

menulislah... jika itu dianggap penyelesaian \r\nmenulislah tanpa beban\r\n\r\n| Graphic Designer & Editor |

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Segerakan Hajimu

31 Desember 2018   22:37 Diperbarui: 31 Desember 2018   22:45 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam Hadis yang diriwayatkan Ahmad, Rasulullah bersabda, "Hendaklah Kalian segera mengerjakan ibadah haji karena sesungguhnya seseorang tidak akan menyadari halangan yang dirintanginya."

Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, karena hanya Allah yang Maha Menentukan. Meskipun demikian, kita tetap harus ikhtiar dan menyusun rencana masa depan hidup kita menjadi lebih baik.  Jika haji sudah menjadi cita-cita, maka luruskanlah niat untuk mewujudkan cita-cita itu. Apapun yang kita awali dengan niat yang baik, maka Allah akan membukakan jalan menuju kebaikan itu. Ketika Allah telah meridhai niat kita yang ikhlas, maka serta-merta Allah akan memudahkan urusan kita ke tanah suci, baik dari persiapan ataupun saat menjalankan ibadah haji. 

Nabi shallahu alaihi wasallam bersabda,"Allah Ta'ala berfirman,'Aku tergantung persangkaan hamba kepada-Ku. Aku bersamanya kalau ia mengingat-Ku. Kalau dia mengingat-Ku pada dirinya, maka Aku mengingatnya pada diri-Ku. Kalau dia mengingat-Ku di keramaian, maka Aku akan mengingatnya di keramaian yang lebih baik dari mereka. Kalau dia mendekat sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Kalau dia mendekat kepada diri-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Kalau dia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari." (HR. Bukhari).

Niat sungguh mendasari langkah kita. Bulan lalu, Alhamdulillah saya diberi Allah kesempatan untuk mengunjungi Baitullah dengan ibadah umrah. Saya sangat bersyukur bisa menginjakkan kaki di tanah jejak para Nabi di usia saya yang masih muda, dengan fisik dan kesehatan yang prima, sehingga ibadah pun lancar.  

Jika menilik (muhasabah) tentang siapa diri ini, seberapa besar kemampuan yang saya punya, rasanya tidak mungkin bisa berangkat secepat ini. Anugerah ini seakan terlalu Agung dan sulit dipercaya. Namun Allah Maha Tahu tentang kesungguhan hati dan apa yang dibutuhkan hamba-Nya.

Ketika saya berbicara tentang kesungguhan atau niat yang lurus, sebagian orang berpikir lain. Mereka berpikir bahwa saya didukung dengan banyak materi. Secara materi, saya termasuk orang yang cukup. Cukup untuk biaya paket perjalanan yang saya ambil, cukup untuk mengurus segala dokumen yang diperlukan. Cukup itu dan saya bersyukur. Dengan kesungguhan niat, Allah akan membimbing dan memudahkan kita  untuk memperoleh jalan rezeki untuk sampai ke tanah suci.

Banyak orang yang lebih mampu secara materi daripada saya. Namun materi tanpa niat, tidak akan mengantarkan seseorang bisa sampai di tanah suci. Sebab Allah tidak memanggil yang mampu tapi Allah memampukan yang terpanggil. Mudah-mudahan kita termasuk golongan yang terpilih untuk selalu merindukan Baitullah.

(Ilustrasi: Shutterstock)
(Ilustrasi: Shutterstock)
Setiap orang yang sudah pernah datang mengunjungi tanah haram, pasti memiliki rasa rindu dan ingin kembali ke sana. Seperti ada ikatan batin yang mengikat antara hati kita dengan Rumah Allah Yang Maha Mulia, tempat mustajab untuk berdoa, sarat dengan sejarah peradaban Islam dan perjuangan para Nabi, terutama Nabi Ibrahim, Ismail, dan Rasulullah, serta suasana damai yang selalu ingin mendekatkan diri dengan Allah. 

Segala bentuk kebaikan ataupun ibadah yang kita tunaikan di kota yang disucikan ini, pahalanya akan berlipat-lipat. Seperti melaksanakan shalat di Masjidil Haram, pahalanya sama dengan 100 ribu kali daripada shalat di masjid lain. 

Diriwayatkan dari Jabir ra., Nabi bersabda:

"Shalat  di Masjidil Haram lebih baik dari seratus ribu kali shalat di masjid lain."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun