Mohon tunggu...
Mutia Ramadhani
Mutia Ramadhani Mohon Tunggu... Mutia Ramadhani

Certified author, eks-jurnalis ekonomi dan lingkungan, kini berperan sebagai full-time mom sekaligus novelis, blogger, dan content writer. Founder Rimbawan Menulis (Rimbalis) yang aktif mengeksplorasi dunia literasi dan isu lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Kalkulasi Ekonomi dari "Menunda Pernikahan" ala Gen Z

5 September 2025   20:06 Diperbarui: 9 September 2025   13:16 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tunda nikah muda demi kemapanan finansial (Foto ilustrasi: Freepik)

Langkah pertama yang hampir selalu jadi prioritas, yaitu dana darurat. Idealnya, nilainya 6--12 bulan biaya hidup. 

Jadi kalau gaji macet, di-PHK, atau ada kondisi darurat kesehatan, hidup tetap aman. Dengan punya dana ini, mereka lebih berani ambil keputusan besar, termasuk kapan waktu yang tepat untuk menikah.

2. Mulai Investasi Sedini Mungkin

Kalau dulu investasi dianggap hanya untuk orang kaya, sekarang beda cerita. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kalau sekarang anak muda makin mendominasi dunia pasar modal. Kebanyakan usianya masih di bawah 30 tahun, alias milenial sama Gen Z. 

Dari data tahun 2024 sampai awal 2025 kelihatan banget ada lonjakan investor baru. Angkanya juga lumayan gokil sih. Di akhir 2024, jumlah investor pasar modal udah tembus 14,21 juta orang. Bayangin, itu nambah lebih dari 2 juta investor baru dibanding akhir 2023. Artinya, makin banyak anak muda yang mulai melek investasi, gak cuma sekadar nabung doang.

Dari reksa dana, saham, hingga crypto (yang risikonya tinggi), Gen Z sudah akrab dengan konsep "uang kerja untuk uang." Dengan waktu yang panjang, compounding effect bisa mengubah tabungan ratusan ribu jadi ratusan juta.

3. Skill dan Pendidikan

Uang ratusan juta yang biasanya habis untuk resepsi mewah bisa dialihkan ke hal lain, seperti lanjut S2, ikut kursus coding, atau ambil sertifikasi profesional. 

Return dari peningkatan skill ini jelas lebih tahan lama dibanding pesta sehari. Karier yang naik level otomatis berarti gaji lebih besar, dan ujung-ujungnya kemampuan finansial untuk membangun keluarga juga lebih kuat.

4. Hidup Minimalis

Gen Z cenderung lebih sadar bahwa gaya hidup konsumtif bikin mereka terjebak cicilan. Karena itu, tren minimalisme makin populer, lebih memilih pengalaman daripada barang. 

Alih-alih beli gadget terbaru setiap tahun, mereka lebih suka traveling hemat atau ikut volunteer program. Hidup lebih sederhana membuat mereka bisa menyimpan lebih banyak, tanpa harus merasa "ketinggalan."

5. Roadmap Keuangan untuk Pernikahan

Menunda nikah bukan berarti menolak nikah. Justru banyak Gen Z menyiapkan roadmap keuangan dengan detail. Ada yang targetkan menikah di usia 30 dengan tabungan Rp500 juta, ada yang bahkan sudah menghitung biaya anak sejak sekarang. 

Dengan perencanaan ini, pernikahan jadi terasa lebih siap, bukan sekadar "nikah karena umur."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun