Mohon tunggu...
Mutia Ramadhani
Mutia Ramadhani Mohon Tunggu... Mutia Ramadhani

Certified author, eks-jurnalis ekonomi dan lingkungan, kini berperan sebagai full-time mom sekaligus novelis, blogger, dan content writer. Founder Rimbawan Menulis (Rimbalis) yang aktif mengeksplorasi dunia literasi dan isu lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Anti-Budgeting? Ini Cara Atur Uang Tanpa Excel untuk Keluarga Muda Baru Menikah

4 Agustus 2025   19:11 Diperbarui: 14 Agustus 2025   10:21 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cara mengatur budgeting tanpa excel untuk keluarga muda (Foto: Freepik)

"Duh, baru nikah, masa langsung hidup pakai spreadsheet?"

"Aku tuh bukan anti-menabung. Tapi kalau disuruh bikin budget mingguan, kepalaku langsung gatal!"

Kalimat-kalimat di atas mungkin terdengar konyol, tapi justru mewakili suara mayoritas pasangan muda di Indonesia. Setelah menikah, segala hal yang tadinya bisa dijalani "santai" perlahan berubah. Tagihan muncul, dompet mulai bersuara, dan saldo rekening minta perhatian ekstra.

Sialnya, sebagian besar dari kita bukan lulusan akuntansi. Bahkan, buka Excel aja malas setengah mati. 

Apakah budgeting itu wajib?

Sebelum melanjutkan, mari kita luruskan dulu definisi budgeting. Budgeting itu artinya membuat rencana pengeluaran berdasarkan pemasukan yang dimiliki. Biasanya dilakukan lewat tabel, presentase, atau software.

Apakah wajib? Tidak.

Apakah penting? Iya.

Lalu bagaimana nasib kita yang alergi Excel, takut sama Google Sheet, dan bosan banget sama metode "catat semua pengeluaran harian"? Tenang, ini bukan akhir dunia.

Anti-budgeting bukan berarti kamu tidak bertanggung jawab. Ini cuma soal gaya kelola. Ada orang yang cocok dengan sistem angka-angka rinci. Ada juga yang merasa lebih nyaman dengan sistem otomatis, intuitif, dan fleksibel.

Ekonom Richard Thaler (peraih Nobel Ekonomi) pernah bilang dalam teorinya soal behavioral economics. Katanya, kebanyakan manusia bukan robot rasional. Mereka butuh sistem keuangan yang menyesuaikan kebiasaan, bukan memaksakan rumus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun