Mohon tunggu...
Mutia Ramadhani
Mutia Ramadhani Mohon Tunggu... Mutia Ramadhani

Certified author, eks-jurnalis ekonomi dan lingkungan, kini berperan sebagai full-time mom sekaligus novelis, blogger, dan content writer. Founder Rimbawan Menulis (Rimbalis) yang aktif mengeksplorasi dunia literasi dan isu lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Sisi Lain Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta di Balik Senja

2 Juli 2025   13:19 Diperbarui: 14 Agustus 2025   11:33 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman Patriot Benteng Vredeburg (Foto: Docpri)

Saat keluar dari museum, putri saya yang duduk di kelas 3 SD kembali bertanya dengan wajah penasaran. "Bun, waktu sakit paru-paru, Jenderal Soedirman beneran masih perang ya? Kok bisa kuat gitu?"

Saya mengangguk, sedikit merinding juga saking kagumnya dengan perjuangan Jenderal Soedirman yang diceritakan tour guide kami. "Iya, Nak. Beliau tetap memimpin perang gerilya dari atas tandu, padahal paru-parunya tinggal sebelah. Jenderal Soedirman semangat karena dia cinta tanah air."

Malam itu, Museum Benteng Vredeburg menyentuh rasa kami, membuka ruang dalam diri kami untuk merenung dan bertanya. Anak-anak kami tidak lagi melihat perjuangan sebagai cerita lama, tapi sebagai sesuatu yang hidup dan layak dipahami.

Melalui kunjungan malam ke Museum Benteng Vredeburg, kami sekeluarga berwisata sambil menemukan momen untuk mendekat kepada sejarah, menghargai perjuangan, dan menyadari betapa mahalnya kemerdekaan. Sejarah bukan sekadar masa lalu yang usang. 

Di tempat ini, sejarah terasa hidup, menyapa, dan mengajak kita untuk tidak melupakannya. Jadi, kalau kamu sedang di Jogja dan mencari cara baru menikmati malam, bukan di kafe, bukan di pusat belanja, datanglah ke Museum Benteng Vredeburg. Rasakan sendiri bagaimana gelap malam justru bisa menyalakan cahaya dari masa lalu.

Karena kami datang saat weekend, Vredeburg tutup lebih lama hingga pukul 22.00 WIB. Anak-anak langsung menunjuk-nunjuk air mancur menari yang berubah warna mengikuti alunan musik sebagai persembahan terakhir malam itu.***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun