Drama china yang sudah bikin ribuan penonton baper, 'Flourished Peony' resmi merilis trailer terbaru untuk musim keduanya, 'In the Name of Blossom' dan seperti yang diharapkan, bahkan melebihi ekspektasi, cuplikan berdurasi dua menit lebih itu langsung membuat netizen mewek dan penasaran bukan main.
Bagaimana tidak? Dalam teaser resmi yang diunggah di Weibo rumah produksi, kita disuguhkan bukan hanya satu, tapi dua adegan ciuman perpisahan antara Yang Zi dan Li Xian, dua bintang yang chemistry-nya sudah terbukti sukses membius penonton sejak proyek pertama mereka Go Go Squid!
Sejak awal dirilis, 'Flourished Peony' memang sudah dipuji sebagai drama kostum dengan racikan pas. Romansa klasik, konflik sosial, hingga latar budaya Dinasti yang kaya.
Ending musim pertama sudah cukup menggantung dengan fakta bahwa karakter Yang Zi akhirnya menikah dengan Li Xian hanya sebagai selir. Season dua berjudul 'In the Name of Blossom' dijanjikan membawa kita ke babak baru hubungan mereka, dari perjodohan politis ke cinta yang tumbuh perlahan, marriage of convenience versi Tiongkok klasik.
Tapi… siapa bilang cinta mereka akan mulus?
Dua Adegan Ciuman Perpisahan yang Mengiris Hati
Trailer baru yang dibagikan tanggal 27 Juni 2025 langsung trending di berbagai platform sosial Tiongkok. Bagian paling bikin gagal napas? Dua ciuman perpisahan antara Li Xian dan Yang Zi yang benar-benar menghantam emosi.
Adegan pertama terjadi di rumah kaca penuh bunga. Li Xian dengan pakaian putih bersulam emas menatap Yang Zi dalam-dalam, menangkup wajahnya dengan lembut. Lalu dia berkata, “Tidak perlu berkorban demi apa pun. Kau tak boleh menempatkan dirimu dalam bahaya.”
Kata-kata itu semacam permintaan terakhir. Sentuhan lembut berubah jadi ciuman panjang yang jelas sekali punya arti, perpisahan.
Adegan kedua lebih dramatis lagi. Di tepi sungai pada malam yang gelap, Yang Zi menangis, kedua tangannya gemetar memegang wajah Li Xian. Ciuman itu lebih putus asa, seakan mereka berdua sadar tidak akan ada hari esok. Penonton bisa merasakan ketakutan, cinta, dan keputusasaan di mata mereka.