Mesir, negeri yang terkenal dengan julukan "Hadiah Sungai Nil", telah menjadi pusat peradaban dunia sejak ribuan tahun yang lalu. Dari piramida yang menjulang hingga kehidupan masyarakat modern yang dinamis, Mesir tidak hanya menawarkan pesona sejarah tetapi juga budaya yang terus berkembang di tengah arus globalisasi. Berikut adalah identitas negara Mesir dilihat dari berbagai aspek
1. Bahasa: Jantung Komunikasi
Bahasa Arab menjadi bahasa resmi Mesir, khususnya dialek Arab Mesir yang terdengar khas dan berbeda dengan negara Arab lainnya. Dialek ini bahkan sering digunakan dalam film dan musik Arab sehingga populer di kawasan Timur Tengah. Sementara itu, bahasa Inggris dan Prancis digunakan di bidang pendidikan, bisnis, dan pariwisata karena Mesir menjadi salah satu tujuan wisata dunia.
2. Agama: Ikatan Spiritual yang Kuat
Islam adalah agama mayoritas di Mesir, terutama Islam Sunni, yang memberi warna pada kehidupan sosial dan tradisi masyarakat. Di samping itu, Kristen Koptik juga memiliki tempat penting dalam sejarah Mesir, bahkan meninggalkan jejak arsitektur gereja kuno dan ritual keagamaan yang masih lestari. Kehidupan beragama masyarakat Mesir begitu erat, sehingga hampir setiap aspek sosialnya dipengaruhi oleh nilai-nilai spiritual.
3. Tradisi: Warisan yang Hidup
Mesir dikenal dengan tradisi yang penuh makna. Bulan Ramadan dirayakan dengan suasana meriah, jalan-jalan dipenuhi lampu warna-warni, dan keluarga berkumpul untuk berbuka bersama. Selain itu, pernikahan Mesir masih sarat dengan adat, mulai dari pesta besar hingga tarian tradisional. Nilai kekeluargaan dijunjung tinggi, dan penghormatan terhadap orang tua menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari.
4. Makanan: Cita Rasa Sungai Nil
 Kuliner Mesir mencerminkan perpaduan antara sejarah, agama, dan pengaruh budaya asing. Beberapa hidangan khas yang wajib dicoba antara lain:
* Koshari, makanan nasional yang terdiri dari nasi, pasta, lentil, buncis, dan saus tomat pedas, sering dianggap "makanan rakyat" karena murah dan mengenyangkan.