Mohon tunggu...
mad yusup
mad yusup Mohon Tunggu... Full Time Blogger - menggemari nulis, membaca, serta menggambar

tinggal di kota hujan sejak lahir hingga kini menginjak usia kepala lima

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Jamu Gendong yang Menyapa Pelari Pagi

15 Desember 2022   07:00 Diperbarui: 19 Desember 2022   01:45 1107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi jamu tradisional. (sumber: SHUTTERSTOCK/setyo adhi pamungkas via kompas.com)

Ramuan ini dibagi dalam dua jenis jamu. Pertama, jamu untuk membantu kebugaran dan kesehatan tubuh. Kedua, jamu untuk mengobati penyakit.

Jauh sebelum ilmu farmasi modern hadir, ramuan tradisional itu digunakan oleh para dukun untuk mengobati pasiennya. 

Sekalipun begitu, jamu tetap eksis hingga kini bahkan telah dikemas secara modern pula, seperti iklan jamu yang menampilkan para pesohor dengan jargonnya yang terkenal: Orang Pintar Minum Tolak Angin.

Tidak ada sejarah pasti tentang asal muasal jamu. Biasanya kisah tentang jamu selalu dihubungkan dengan era Mataram Hindu (abad ke-7). 

Dikisahkan bahwa para puteri keraton dalam merawat tubuhnya menggunakan ramuan dari berbagai tanaman (herbal) untuk jamu dan kosmetiknya. 

Sementara sebuah Kitab Madhawapura, yakni buku catatan resep jamu yang menceritakan tentang pembuatan jamu yang dikenal dengan istilah acaraki ditulis pada masa Majapahit (abad ke-13).

Di era kolonial, penelitian tentang jamu ini ditulis oleh seorang botanis yang bernama Rhumpius dalam sebuah buku yang berjudul Herbaria Amboinesis. 

Penjual Jamu. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Penjual Jamu. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Selanjutnya Pusat Penelitian Pengobatan Herbal di Taman Botani Bogor menerbitkan Medical Book for Children and Adults, yang disusun oleh E. van Bent.

Dan Kota Solo, selain menjadi tempat Kongres Bahasa Indonesia pertama juga merupakan tempat seminar pertama tentang jamu pada tahun 1940. 

Nah, yang terus berlanjut pada tahun 1944 dan 1966 oleh gabungan organisasi jamu. Pada tahun 1981, sebuah buku berjudul The Use of Medical Plants dibuat untuk membantu industri jamu di tanah air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun