Mohon tunggu...
Mohammad Adrianto Sukarso
Mohammad Adrianto Sukarso Mohon Tunggu... Lainnya - Apapun Yang Menurut Saya Menarik

Lulusan prodi Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta yang sekarang sudah mendapat pekerjaan di bidang menulis. Masih berharap punya tekad untuk menulis lebih bebas di platform ini.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Prediksi Thomas Cup dan Uber Cup 2022: Pembuktian 2 Arah

2 Mei 2022   12:00 Diperbarui: 11 Mei 2022   15:08 1266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anthony Sinisuka Ginting pada Olimpiade Tokyo 2021 (Sumber: Dok. PBSI)

Tidak ada nama-nama senior seperti Gregoria Mariska Tunjung, Ribka Sugiarto, hingga peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2021, Apriyani Rahayu. 

Alih-alih, publik dikejutkan dengan pemanggilan para pemain muda seperti Komang Ayu Cahya Dewi, Aisyah Sativa Fatetani, Bilqis Prasista, Tasya Farahnailah, Siti Sarah Azzahra di sektor tunggal putri. Sementara di sektor ganda putri, terdapat nama-nama macam Nita Violina Marwah, Febriana Dwipuji Kusuma, Amalia Cahaya Pratiwi, Jesita Putri Miantoro, Lanny Tria Mayasari, Tryola Nadia, Melani Mamahit. 

Apa alasan PBSI menurunkan atlet-atlet seret pengalaman dalam ajang yang besar ini? Menurut Ainur, ini merupakan tindakan rasional dari PBSI. Perlu diingat bahwa tidak lama lagi akan berlangsung Southeast Asian Games (SEA Games), di mana Indonesia dituntut untuk memenangkan 3 medali emas dari cabang badminton. "Piala Uber Cup sendiri lebih sulit didapat. Jadi daripada kehilangan dua trofi, lebih baik fokus ke SEA Games," katanya. 

Meskipun begitu, PBSI sendiri mengungkapkan bahwa tim putri tidak dibebankan dengan target juara, melainkan untuk menambah pengalaman. "Di tim Uber semua adalah pemain muda, ini adalah kesempatan buat mereka untuk menguji kemampuan. 

Jadi ini bukan asal pilih tapi saya sudah koordinasi dengan pelatihnya melihat performa di latihan mereka memang sudah layak," ungkap Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky. 

"Ini berbeda dengan tim putra, yang diusahakan untuk kembali meraih gelar juara di Thomas Cup, kendati sedikit ada perubahan di beberapa nama. Kualitas tim Thomas tetap sama dan yakin bisa mempertahankan gelar," lanjut Rionny. 

Ainur juga menganggap bahwa sebaiknya publik tidak berharap terlampau tinggi terhadap tim putri Indonesia. Meskipun begitu, dirinya yakin bahwa kualitas dari para pemain muda ini sudah teruji, terlebih dalam turnamen internal. Kini mereka hanya perlu menunjukan bahwa mereka sanggup melangkah lebih jauh. 

"Pemain-pemain muda diturunkan ke Uber Cup ini untuk mendapat pengalaman baru. Ini penting bagi mereka untuk merasakan atmosfer yang tidak bisa didapatkan ketika latihan," jawab Ainur ketika ditanyakan mengenai sisi positif dari diturunkannya atlet-atlet muda dalam kompetisi yang besar. 

Lagipula, sejumlah nama-nama tersebut sudah tergabung ke dalam tim putri Indonesia ketika mereka mendapat medali emas dalam BATC (Badminton Asia Team Championship) 2022 yang berlangsung di Malaysia pada Februari 2o22 lalu.

Terlebih, saat ini Indonesia sedang krisis regenerasi dari sektor putri. Ini juga dianggap sebagai alasan kenapa PBSI harus menurunkan pemain-pemain muda dalam Uber Cup. "Alasan lainnya adalah karena ya memang tidak ada lagi pemain-pemain yang bisa diturunkan. Pemain-pemain senior semua difokuskan ke SEA Games, jadi ya memang pemain-pemain muda ini harus didorong untuk tanding," jelas Ainur. 

Prediksi Thomas Cup dan Uber Cup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun