Mohon tunggu...
MN Aba Nuen
MN Aba Nuen Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Pengajar pelosok yang jatuh cinta pada quotation "menulisalah, agar engkau dicatat peradaban," Surel:noyatokan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mari Gali Nilai Kearifan Lokal dan Memajukan Pendidikan Kita

1 Maret 2019   16:54 Diperbarui: 1 Maret 2019   21:16 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa-siswi di Adonara berpose dalam Pawai Literasi Nopember 2018 lalu. Foto;Kamil Jamil.

Kedua, Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan program pemerintah berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang penumbuhan budi pekerti peserta didik melalui aktivitas seperti membaca, menulis, meringkas, memodifikasi, menceritakan. 

Oleh pemerintah, GLS kemudian diperluas ruang lingkupnya menjadi Gerakan Literasi Nasional (GLN), dengan cakupan pada literasi baca tulis, numerasi, sains, finansial, digital serta budaya dan kewargaan. Di tangan sejumlah guru pegiat literasi di Flores Timur, gerakan literasi mendapat tempat istimewa di hati warga sekolah dan lintas sektor terkait.

Ini terjadi di Kecamatan Witihama, Pulau Adonara. Kampanye gerakan literasi secara masif dilakukan melalui donasi buku ke sekolah-sekolah dan pelatihan menulis bagi siswa. Di tingkat komunitas, aksi yang sama dilakukan dengan sasaran taman baca desa dan para pengelolanya.

Gerakan itu tampaknya sukses menggugah kesadaran dan pola pikir khalayak di Witihama, tentang arti penting literasi untuk mencapai hasil pendidikan yang bermutu. Kesadaran ini kemudian melahirkan terobosan, menyelenggarakan kegiatan Pawai Literasi pada 28 Nopember 2018, sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat.

Pawai ini diikuti seluruh siswa, guru dan kepala sekolah jenjang SD-SMA, Pemerintah Kecamatan, Kepala Desa, pihak Polsek, Babinsa, para staf Puskesmas, ibu-ibu PKK dan tokoh masyarakat. Keterlibatan semua unsur lintas sektor ini, menjadi gambaran tingkat kesadaran para stakeholder terkait dalam upaya memajukan pendidikan.

Rute pawai mengelilingi lima desa dalam wilayah kecamatan. Ruang kreatifitas untuk peserta didik dibuka selebar-lebarnya mengiringi jalannya pawai. Ada beragam pentas kreasi literasi, deklamasi puisi, dan atraksi drum band. 

Visualisasi pawai semakin menarik, dengan desain pakaian sejumlah siswa dari bahan koran bekas, sebagai simbol ajakan gemar membaca. Kampanye menggiatkan budaya membaca juga disampaikan melalui poster-poster yang dibawakan para pelajar. 40 sekolah dan lebih dari 2.000 orang yang antusias mengikuti pawai literasi ini. Sangat meriah!

Di balik kemeriahan itu, terkandung nilai-nilai hebat tentang partisipasi, sinergi, kearifan lokal dan kesadaran kolektif semua pihak dalam ekosistem pendidikan. Piranti nilai-nilai mulia ini diperlukan untuk menciptakan iklim pengembangan pendidikan yang mutual, antara nilai budaya kearifan lokal dan pendidikan itu sendiri. Di ranah ini, pendidikan merupakan gerakan kultural karena ia menjadikan budaya dan kearifan lokal masyarakatnya sebagai basis.

Pendidikan yang baik dan berkualitas adalah pendidikan yang partisipatif. Partisipasi ini merujuk pada keterlibatan sekolah, keluarga dan masyarakat dalam sebuah upaya sadar untuk memenuhi kebutuhan kognitif anak-anak dengan ilmu pengetahuan dan membentuk karakter mereka. 

Harmoni ketiga pusat kekuatan ini merupakan fondasi utama untuk menghasilkan output pendidikan yang tidak hanya cerdas tetapi juga memiliki akhak dan karakter mulia. 

Pelibatan pusat kekuatan pendidikan, yang dipelopori Ki Hajar Dewantara dengan konsep Tri Sentra Pendidikan delapan puluh sembilan tahun silam, hingga kini tetap kontekstual dan survive dalam sistem pendidikan kita, meski kurikulum berubah dari waktu ke waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun