Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Guru/Dai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

GPAI SMK PGRI 1 SURABAYA, Ingin terus belajar dan memberi manfaat orang banyak (Khoirunnas Anfa'uhum Linnas)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Teknik Free Writing untuk Mengatasi Writer's Block

24 Januari 2023   12:26 Diperbarui: 24 Januari 2023   12:39 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok/Flyer Group KBMN 28 

"It doesn't matter how brilliant is your brain. If u do not speak up, it would be zero." yang artinya mari, tuangkan dan sampaikan ide ide kita, pemikiran pemikiran kita, perasaan perasaan kita agar menjadi lebih bermakna.

Tak peduli tua atau muda, profesional atau belum, WB alias Writer's Block bisa menyerang siapa pun yang masuk dalam dunia kepenulisan. 

Baca juga: Saat Duha Tiba

WB adalah keadaan saat menulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya. (wikipedia). Saat ingin berkarya, saat ingin melanjutkan tulisan tiba-tiba mandek di tengah jalan. Oleh karena itu, penting bagi seorang penulis untuk mengenali WB dan cara mengatasinya.

Yuk, pada kesempatan ini menulis dengan teknik free writing alias menulis bebas. Free Writing adalah kondisi menulis dimana kita tidak memikirkan salah eja, salah ketik, koherensi dsb. 

Nah, jadi siapa saja yang masih khawatir tulisannya tidak dibaca? Khawatir dinyinyir orang? Khawatir dikritik ahli? Khawatir tulisannya nggak bagus? Dan masih banyak kekhawatiran lainnya. Yuk, coba menulis bebas untuk mengatasi salah satu penyebab WB-nya.

"Bukankah tulisan yang buruk jauh lebih baik daripada tulisan yang tidak selesai?"

Maka saat mandek, cobalah tulis apa saja seperti ini.

"sekarang ini saya sedang buntu menulis. entah mengapa tiba-tiba mandek. seperti sedang berlari sprint lantas menabrak tembok .... dst

atau bisa juga, bisa menulis dengan kalimat berikut ini.

"Jujur, saat ini aku ragu. ragu jika tulisanku ini seindah pelangi. seharum mawar. atau sebaik intan yang akan dipandang banyak orang. banyak ketakutan yang muncul dalam benakku ... ds"

Nah kan meski mandek, dengan teknik free writing (biarkan tangan menulis dan ide muncul belakangan, tak perlu bingung benar salah yang penting nulis). t":.": nulis).

Seperti halnya kisah Bunda Lilis dan Bunda Kanjeng cocok jadi inspirasi yaitu "practice makes perfect" dan perbanyak membaca terkait dengan apa yang akan kita tulis. Misal jika Bunda senang menulis puisi, maka mari membaca karya karya sastrawan terkemuka. Bila senang cerpen, mari perbanyak baca cerpen yang berhasil dimuat di media massa atau karya cerpenis populer. Membacanya harus seperti kacang goreng. Dinikmati, diresapi kata-katanya, kenali diksi yang digunakan, dsb. Bukankah makan kacang goreng lebih nikmat bila perlahan, bukan sekaligus.

Membaca buku-buku ringan untuk cemilan otak juga bisa jadi solusi mengatasi WB. Biar bagaimanapun, WB bisa terjadi karena kita belum bisa mengekspresikan ide dalam bentuk kata.

Dengan membaca, kita bisa menambah kosa kata. Pada akhirnya, jika diteruskan insya Allah bisa sekaligus mengatasi WB. 

Bila saat itu terlalu ingin perfeksionis, terlalu memikirkan apakah tulisan sudah sesuai kaidah atau belum, niscaya tidak akan pernah rampung tulisan tersebut.

Sebagaimana di awal, ada tulisan pribadi dalam bentuk diary, ada karya tulis ilmiah, ada cerpen, artikel, resume, dsb. Sampaikan dengan niat yang baik dan tulus dari hati. Karena apa yang disampaikan dari hati, akan sampai ke hati pula.

Dengan mengingat niat awal kita menulis. Mengingat kembali masa masa dimana kita menikmati proses menulis itu sendiri. Dan tak lupa berdoa, terutama minta doa dari orang tua kita.

Tetaplah menulis dan percayalah dengan tulisan sendiri. Kita terlalu khawatir dengan penilaian orang lain, padahal sejatinya tak pernah ada manusia yang sempurna. Buku buku best seller pun ada edisi revisinya, kan?

Sedikit tips yang saya kutip dari seorang penulis bernama Mark Twain, 

"Rahasia untuk maju adalah memulai. Rahasia untuk memulai adalah memecah tugas-tugas rumit Anda yang luar biasa menjadi tugas-tugas kecil yang dapat dikelola, dan kemudian memulai dari yang pertama."

Sumber: Materi dari Ibu Ditta Widya Utami, S.Pd., Gr. di Group WA Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) Angkatan ke -28

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun