Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Guru/Dai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

GPAI SMK PGRI 1 SURABAYA, Ingin terus belajar dan memberi manfaat orang banyak (Khoirunnas Anfa'uhum Linnas)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Membaca dan Menulis Juga Harus Izin Istri! Apakah Ada yang Sama Sepertiku?

17 September 2022   14:43 Diperbarui: 19 September 2022   00:23 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri/dioalah dengan canva.com

Yang terhormat para kompasianer semua, izinkan saya mengikuti topik dari Kompasiana, kali ini Kompasiana membuat topik yang menarik dengan tema "Hobi Suami di Tangan Istri" saya mencoba untuk meramaikan dengan judul "Membaca dan Menulis Juga Harus Mendapat Izin Istri, Apakah Ada Kompasianer semua Ada yang Sama Sepertiku? Mohon komentarnya ya!

Sejak Madrasah Aliyah (MA) saya suka sekali membaca dan menulis. Apalagi membaca dan menulis di Kompasiana merupakan wadah yang cocok untuk berkreasi dalam menyalurkan hobi dan mengupgrade ilmu walau sekedar membaca puisi dan berpuisi.

Baca juga: Kewajiban Istri

Namun dalam kegiatan membaca dan menulis tersebut harus ada waktu tersendiri, agar tulisan  berkualitas dan lebih memberi manfaat bagi sendiri dan para pembaca.

Dulu saya suka membaca karya-karya Kahlil Gibran, atau buku-buku romantis yang lain dan membacanya dengan mendengarkan musik MP3 atau radio memilih Chanel lagu-lagu POP pilihan.

Kalau di sekolah MA, setelah mendapatkan lembar kertas folio berwarna 3 Samapi 5 lembar dari panitia OSIS saya langsung membuat puisi dan tepi-tepi kertas saya hiasi dengan garis tepi dan gambaran bunga-bunga, saya tebali dan wanai dengan spidol snowman yang harganya dulu 1000 an. Saya membeli di toko dengan tiga warna kesukaan yaitu Hitam, Merah, dan Biru. 

Setelah menulis beberapa lembar puisi, saya kasihkan ke kakak OSIS atau saya masukkan di kotak Mading. Alhamdulillah selama itu saya sering juara dan mendapatkan hadiah berupa buku, kamus atau bentuk hadiah lainnya. Sampai saya saat kelas XI menjadi pengurus OSIS seksi di bidang seni dan permadingan.

Selain itu juga menjadi sekretaris buletin sekolah dan sekarang sudah menjadi majalah sekolah. Hingga sampai kuliah suka mengikuti dunia tulis menulis, mengikuti workshop kepenulisan melayout dan belajar design. Hingga akhirnya masuk pada pengurus majalah Kampus, selanjutnya di pengurus IQMA maupun di Jurusan bisa membuat buletin sendiri sekaligus layoter designer.

Selanjutnya, saya beruntung masuk group WA kepenulisan, yang dikenalkan Omjay. Saya kenal Kompasiana juga karena Omjay, bagaimana bisa komentar dan memberi nilai di Kompasiana harus daftar akun di Kompasiana lebih dulu. Setelah daftar akun saya ingin langsung berkarya, namun satu hari akun belum bisa digunakan.

Baca juga: Cinta yang Tersita

Di dalam group WA Omjay juga memberi arahan kalau karya kita bisa mendapatkan reward dengan cara memvalidasi data akun dan memasukkan nomer Handphone (HP) yang terdaftar di gopay, juga menyertai syarat dan ketentuannya.

Setelah akun Kompasiana aktif, aku bersyukur sekali karena hobiku tersalurkan. Saya membaca dan menulis lewat HP, karena lebih praktis, dan ketika ada ide bisa tertulis langsung lewat HP.

Dan juga tertanam dalam hati, tulisan saya harus murni menghindari plagiasi. Kalau memakai laptop saya sering terpengaruh untuk melakukan plagiasi walupun itu sedikit.

Karena memakai laptop, mudah mencomot tulisan orang lain. Sebenernya memakai HP pun bisa, tapi tidak terbiasa untuk melakukannya. Namun kadang juga memakai laptop untuk tulisan yang berat dan panjang. Kalau sekedar berpuisi, memakai HP bisa sambil tiduran, menghayal dan berimajinasi.

Selama kenal Kompasiana waktu yang saya gunakan lebih banyak menulis dengan memakai HP daripada menggunakan laptop. Walaupun memakai HP terkesan seperti main game atau yang lainnya. Juga kadang dipandang oleh orang banyak benar-benar seperti main game tidak kalah dengan orang-orang main game beneran. 

Kadang istri berkata, "Kok dari tadi megang HP saja, ni mau makan tolong ya HPnya ditaruh dulu." Apalagi ketika waktunya bersama anak benar-benar saya tidak dibolehin megang HP apalagi buka laptop. Sampai-sampai saya minta izin kepada istri.

"Nanti malam saya mau nulis di Kompasiana ya yank! Beliau menjawab, "Boleh kalau anak dan istrimu sudah tidur semua!" Dengan nada sedikit agak marah.

Maka dari itu kami membuat kesepakatan bersama dan saya memutuskan untuk berlanjutnya hobi saya diantaranya: Menulislah jika tidak bersama anak, karena secara tidak langsung mengajarinya untuk bermain HP, padahal tidak.

Menulislah ketika anak sudah tidur, dan waktu juga lebih tenang dan bisa lebih konsentrasi. Menulis waktu pagi sebelum anak bangun, sebelum anak minta ditemani main. 

Untuk hobi membaca buku dan menggambar bukan buku elektronik, istri saya sangat setuju untuk bersama-sama anak memegang buku dan membacanya dan menceritakan kepada si anak.

Sehingga pada waktu tertentu Ia mengajak ke perpustakaan sekaligus jalan-jalan agar hobi istri juga tidak terlewatkan.

***

Surabaya, 17 September 2022

Cerita M. Abd. Rahim untuk Kompasiana 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun