Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Guru/Dai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

GPAI SMK PGRI 1 SURABAYA, Ingin terus belajar dan memberi manfaat orang banyak (Khoirunnas Anfa'uhum Linnas)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mengikuti KBM Gelombang 27 bersama Ibu Aam

31 Agustus 2022   14:50 Diperbarui: 31 Agustus 2022   14:52 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri/dari WA Group KBM Gel.27

50. Antologi Melejitkan Potensi Menulis, Mei 2022

51. Antologi Puisi Akrostik Bom Atom Semangatku, Mei 2022

52. Antologi Catatan dari Pesantren, Mei 2022

53. Antologi Gawai dan Pendidikan, Juli 2022

54. Antologi puisi akrostik tema cinta, judul Dawai Hati Alunan Kasih, Agustus 2022

55. Antologi We Love Writing BM 25-26, Agustus 2022

56. Antologi Gairah Menulis Puisi Nusantara, Agustus 2022

Foto dari Group KBM Gel.27
Foto dari Group KBM Gel.27

Selain karya-karya di atas beliau juga diminta membantu mengedit naskah muridnya yang kerja sebagai TKI di Arab Saudi. Namanya adalah Juminah. Dia meminta Ibu Aam untuk membantunya mewujudkan novel perjalanan cintanya selama 5 tahun bekerja menjadi TKW dan harus merelakan masa remajanya demi membiayai pendidikan adik-adiknya. Juminah punya tekad yang kuat yang bermodalkan WhatsApp untuk mengirimkan naskahnya. Perjuangan yang cukup lama untuk menghimpun naskah bentuk WA chat sehingga menjadi 300 halaman. Novel ini diberi judul SEINDAH TAKDIR CINTA. Ini merupakan novel pertama dan Ibu Aam sekaligus menjadi editornya.

Setelah lika liku perjalanan menulis hingga menjadi editor, awal Januari 2022, beliau menerbitkan buku solo ke-4 karena tantangan Karena Menulis Aku Ada (KMAA) dan diberi judul RAJIN MENULIS BERBUAH MANIS.

Inti dari seorang Ibu Aam adalah tetap semangat pantang menyerah. Kegagalan tidak membuat beliau menyerah.  Bila ada, ia pupuk kembali api semangat dan mencoba mengulang kelas di BM 12 hingga akhirnya bertemu dengan  narasumber hebat Ibu Sri Sugiastuti atau akrab di sapa Bu Kanjeng di pertemuan ke-2 dan mengajak semua para peserta menulis buku antologi dan mengukir karya untuk yang pertama kalinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun