Di era serba instan ini, terkadang ilmu sosial dan humaniora terasa tertinggal di tengah gempuran teknologi dan data. Padahal, tanpa pendekatan manusiawi, sains hanya akan menjadi alat tanpa arah. Di sinilah pentingnya menjaga ruang dialog ilmiah bagi disiplin sosial dan humaniora tetap hidup dan relevan.
Sebagai bagian dari komunitas akademik, saya cukup sering menyimak berbagai kanal publikasi ilmiah. Salah satunya yang menarik perhatian saya adalah sebuah jurnal terbuka yang berfokus pada isu-isu sosial dan humaniora dengan cakupan Asia yang luas.
Kenapa Jurnal Sosial-Humaniora Itu Penting Banget?
Isu seperti kemiskinan, pendidikan, budaya, hingga perubahan perilaku masyarakat tidak bisa dijawab hanya dengan angka dan grafik. Dibutuhkan pendekatan sosial yang kritis, reflektif, dan humanis. Dan inilah yang sering lahir dari publikasi-publikasi sosial-humaniora.
Jurnal ilmiah di bidang ini bukan hanya tempat publikasi hasil penelitian, tapi juga arena diskusi, refleksi, dan pengembangan teori. Terlebih jika jurnal tersebut mengusung nilai-nilai keterbukaan, lintas budaya, dan kolaboratif.
Peran Platform Terbuka dalam Dunia Akademik
Banyak jurnal saat ini sudah menggunakan platform Open Journal System (OJS) agar lebih transparan, inklusif, dan mudah diakses oleh peneliti dari berbagai belahan dunia. Ini penting untuk mendorong kolaborasi ilmiah tanpa hambatan geografis maupun ekonomi.
Salah satu contoh yang menarik adalah sebuah jurnal sosial dan humaniora yang beralamat di: https://ajosh.org/index.php/jsh. Meskipun saya tidak akan menyebutkan detil operasionalnya di sini, pengalaman saya bersentuhan dengan kanal ilmiah seperti ini membuka mata bahwa dunia akademik kita terus bergerak menuju arah yang lebih terbuka dan kolaboratif.
Menumbuhkan Budaya Publikasi yang Relevan dan Kritis
Bagi banyak peneliti muda, tantangan terbesar bukan hanya menulis, tapi mencari tempat yang tepat untuk publikasi. Jurnal yang menerima artikel dari berbagai latar belakang negara dan tema menjadi harapan baru. Terutama ketika jurnal tersebut tidak hanya menilai kualitas teknis, tapi juga dampak sosial dan kontribusi keilmuan.
Ilmu sosial dan humaniora tidak pernah kehilangan relevansinya. Justru dalam situasi kompleks dan penuh konflik seperti sekarang, kita butuh lebih banyak refleksi, diskusi, dan dokumentasi ilmiah.
Penutup: Mendorong Gairah Menulis Ilmiah di Bidang Sosial
Saya percaya, jika kita ingin membangun peradaban yang berakar kuat pada nilai-nilai kemanusiaan, maka publikasi ilmiah di bidang sosial dan humaniora harus terus didorong. Melalui jurnal-jurnal yang terbuka, inklusif, dan konsisten menjaga kualitas, kita bisa terus merawat nalar kritis sekaligus memperluas jejaring keilmuan di level Asia bahkan global.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI