Dalam dunia publikasi ilmiah, dua nama yang kerap muncul sebagai rujukan utama adalah DOAJ (Directory of Open Access Journals) dan Scopus. Keduanya sering dijadikan tolok ukur kualitas jurnal, namun memiliki peran dan fungsi yang berbeda. Memahami perbedaan keduanya penting bagi dosen, peneliti, dan mahasiswa yang ingin memublikasikan hasil penelitiannya di jurnal bereputasi.
Apa Itu DOAJ?
DOAJ adalah direktori daring yang mencantumkan jurnal-jurnal open access berkualitas tinggi dari seluruh dunia. Diluncurkan pada tahun 2003, DOAJ bertujuan untuk mempromosikan akses terbuka terhadap hasil riset ilmiah. Jurnal yang masuk ke dalam DOAJ telah melalui proses seleksi ketat, terutama dalam hal transparansi, etika publikasi, dan akses terbuka.
Ciri khas DOAJ:
Semua jurnal bersifat open access.
Tidak semua jurnal memiliki impact factor, namun tetap menjunjung tinggi etika publikasi.
Cocok untuk peneliti yang ingin menyebarluaskan ilmunya secara bebas tanpa paywall.
Apa Itu Scopus?
Scopus adalah salah satu database sitasi terbesar di dunia yang dikelola oleh Elsevier. Scopus tidak hanya mencatat jurnal ilmiah, tetapi juga konferensi, buku, dan paten. Berbeda dengan DOAJ, Scopus adalah layanan berbayar yang lebih selektif, dengan penilaian berbasis sitasi, reputasi, dan dampak ilmiah.
Ciri khas Scopus: