Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Berbagi Sekaligus Merekatkan Komunitas Bolang di Kampung Sinau

2 September 2016   07:51 Diperbarui: 2 September 2016   15:39 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bolang Saat Mengunjungi Lokasi Kampung Sinau/Dok. Pribadi

Karya Lukisan Anak-Anak di Kampung Sinau/Dok. Pribadi
Karya Lukisan Anak-Anak di Kampung Sinau/Dok. Pribadi
Agar anak-anak tak mudah bosan belajar dan tertarik ke Kampung Sinau, diadakan pentas seni budaya secara periodik. Saat kami berkunjung ke sana, Mansur, dkk, sedang sibuk menyiapkan event “Pentas Budaya Kampung Sinau” dalam rangka memperingati 71 Tahun Indonesia Merdeka. Event itu menampilkan 50 penari anak-anak, pameran mural, karya lukis daur ulang, karya PKK RW 04, rumah seram, monohero, dan penampilan spesial dari Group Tani Maju, demikian dia menjelaskan. Sayang, kami tak sempat melihat pentas itu secara langsung. Pasalnya, Pentas Budaya dimulai sore hari, sementara pukul 11.45 WIB kami harus segera meluncur ke areal sawah milik Pak Rahman dan rumah ABK di belakang perumahan Araya.

Produk-Produk Kerajinan PKK RW 04 dari Bahan Limbah di Kampung Sinau/Dok. Pribadi
Produk-Produk Kerajinan PKK RW 04 dari Bahan Limbah di Kampung Sinau/Dok. Pribadi
Mbak Desy & Mbak Lilik Berpose dengan Latar Belakang Produk Kerajinan Ibu-ibu PKK di Kampung Sinau/Dok. Pribadi
Mbak Desy & Mbak Lilik Berpose dengan Latar Belakang Produk Kerajinan Ibu-ibu PKK di Kampung Sinau/Dok. Pribadi
5. Motivasi Mendirikan Kampung Sinau
Menurut pengakuan Ketua Karang Taruna itu, motivasi awalnya karena prihatin. Anak-anak kampung di sini banyak yang tidak bisa ke SMP/MTs Negeri setelah tamat SD/MI. Terus diadakan les gratis... agar mereka bisa masuk ke SMPN 22 Cemorokandang atau MTsN Malang 2. Lalu tergeraklah untuk menjadikannya Kampung Sinau. Berdiri baru sekitar dua tahunan yang lalu. Di tempat ini, anak-anak bebas belajar dan bermain sepuasnya. Tak hanya itu, anak-anak bisa belajar melukis, membatik, dan bermain musik. Gratis lagi!

Pajangan Lukisan Anak-Anak Kampung Sinau/Dok. Pribadi
Pajangan Lukisan Anak-Anak Kampung Sinau/Dok. Pribadi
Rekomendasi Kepada Para Stakeholder
Kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan oleh komunitas Kampung Sinau itu layak mendapatkan apresiasi dan penguatan. Semoga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat serta para pihak terkait berkenan mensupport mereka, apapun bentuknya.

Di akhir pertemuan, saat saya bertanya, “Apa harapan Mas Mansur?” Dia hanya menjawab singkat, “Kami membutuhkan 1.000 buku untuk mengisi ruang Kampung Sinau”. Ini adalah gerakan literasi yang benar-benar patut mendapatkan dukungan!

Sebagian Bahan-bahan Ajar di Kampung Sinau/Dok. Pribadi
Sebagian Bahan-bahan Ajar di Kampung Sinau/Dok. Pribadi
Sebagai salah satu bentuk syukur tindakan, komunitas kami berencana melakukan aksi sosial bertajuk “Bolang Berbagi 2016”. Agenda ini sekaligus sebagai pemanasan menyongsong "Kompasianival Berbagi 2016" yang akan berlangsung pada 8/10/2016 di Gedung SME Tower (Smesco Indonesia), Jakarta. Selamat berbagi bersama Bolang dan Kompasiana! Selamat memecah kebekuan komunitas dengan aktivitas bermakna! Salam berbagi!


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun