Pre-test dan Post-test: Bukti Peningkatan Kompetensi
Acara dilanjutkan dengan pre-test, di mana para peserta dibagi menjadi tiga kelompok dan dites langsung oleh tiga pembimbing terkemuka dari pengurus JQH NU Jawa Timur: Drs. KH. Ahmad Ahid Sufiyaji, SQ. M.Si., Drs. KH. Ahmad Ali Masykuri, dan KH. Khoirul Nuruddin.
Hasil pre-test yang diumumkan oleh Sekretaris MGMP, Bapak Adi Faeftri Yuniawan, S.Pd.I, M.Pd., menunjukkan bahwa mayoritas peserta masih perlu perbaikan. Hanya 7% yang masuk kategori A (sangat baik), sementara 41% masuk kategori B (cukup baik), dan 52% masuk kategori C (perlu perbaikan).
Setelah pre-test, para pembimbing memberikan arahan mendalam tentang kaidah membaca Al-Qur'an, termasuk ilmu tajwid seperti Raum, Isymam, dan Waqaf. "Bacaan Al-Qur'an kita mengikuti Imam Asyim riwayat Hafs assatibiyah," jelas Drs. KH. Ahmad Ali Masykuri. Mereka juga menekankan pentingnya belajar Al-Qur'an secara langsung (musyafahah) kepada guru yang memiliki sanad.
Setelah istirahat sholat dan makan (ISHOMA), para guru melanjutkan dengan post-test hingga pukul 15.00 WIB. Hasilnya menunjukkan peningkatan yang signifikan, persentase kategori A naik menjadi 20%, kategori B menjadi 37,64%, dan kategori C menurun menjadi 42,35%. Peningkatan ini menjadi bukti nyata manfaat dari workshop yang diadakan.
Acara ditutup dengan pengarahan dari pengawas SMK, Ibu Dra. Dien Rahma Suryani, M.Pd., yang berharap kegiatan ini membawa keberkahan dan dampak positif bagi para murid di sekolah masing-masing. Kegiatan ini bukan hanya meningkatkan kemampuan teknis membaca Al-Qur'an, tetapi juga mengukuhkan peran guru PAI sebagai pilar utama dalam mendidik generasi muda yang berakhlak mulia. (Him)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI