Mohon tunggu...
jurnalrumit
jurnalrumit Mohon Tunggu... Penulis - Hobi Menulis, Membaca, Menonton

Not Surrender

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pesta Demokrasi Dungu

12 Februari 2024   12:14 Diperbarui: 12 Februari 2024   12:16 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemilihan umum (Pemilu) dianggap sebagai pilar utama dalam sistem demokrasi untuk memastikan partisipasi publik dan representasi yang adil dalam pemerintahan. Namun, dalam beberapa kasus, proses pemilu yang tercemar oleh berbagai kejelekan dapat menghasilkan dampak yang merugikan, termasuk pembatasan yang signifikan terhadap kinerja Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Artikel ini meneliti beberapa masalah yang muncul pada keterpurukan pemilu demokrasi yang mempengaruhi kualitas dan efektivitas DPR.

Penulis menyoroti fenomena kecurangan pemilu, polarisasi politik, pengaruh uang dalam politik, dan manipulasi opini publik sebagai beberapa faktor kunci yang menyebabkan terkekangnya DPR. Kami juga menyelidiki implikasi praktis dari kejelekkan pemilu terhadap kualitas legislasi, akuntabilitas publik, dan legitimasi pemerintahan.

Dengan menganalisis studi kasus dari berbagai negara, artikel ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana kejelekkan pemilu demokrasi dapat menghambat kinerja DPR dan mencegah tercapainya tujuan utama representasi publik. Akibat ini kinerja DPR dapat terkekang sehingga cita-cita trias politika tidak terjalan dan menyebabkan kedunguan akan sistem sekarang.

Fenomena Kejelekan Pemilu terjadi :

Kecurangan Pemilu: Praktik kecurangan pemilu seperti pembelian suara, manipulasi hasil pemungutan suara, dan intimidasi pemilih adalah ancaman serius terhadap integritas pemilihan umum. Kecurangan semacam ini tidak hanya merusak legitimasi hasil pemilu tetapi juga mempengaruhi keabsahan representasi dalam DPR.

Polarisasi Politik yang Ekstrem: Pemilu yang diwarnai oleh polarisasi politik yang ekstrem dapat menghasilkan DPR yang terpecah belah, sulit untuk mencapai konsensus dalam pembuatan keputusan. Hal ini dapat menyebabkan gridlock legislatif dan melemahkan kemampuan DPR untuk bertindak secara efektif dalam kepentingan publik.

Pengaruh Uang dalam Politik: Masuknya uang dalam politik dapat merusak integritas proses pemilu dan membuat perwakilan politik lebih cenderung mewakili kepentingan khusus para donor daripada kepentingan masyarakat secara keseluruhan. Hal ini mengarah pada terjadinya bias legislatif yang merugikan masyarakat umum.

Manipulasi Opini Publik: Penyebaran informasi palsu, propaganda politik yang tidak benar, dan manipulasi opini publik melalui media sosial dapat mempengaruhi hasil pemilu dengan cara yang tidak adil. Hal ini dapat menghasilkan DPR yang tidak mewakili keinginan sebenarnya dari para pemilih.

Dampak Terhadap Keterbatasan DPR:

Kualitas Legislasi yang Buruk: Kejelekan pemilu dapat menghasilkan DPR yang tidak mampu menghasilkan legislasi berkualitas tinggi karena terganggunya proses pembuatan keputusan yang objektif dan berbasis fakta.

Akuntabilitas Publik yang Rendah: Ketidakpercayaan publik terhadap proses pemilu dan hasilnya dapat mengurangi tingkat akuntabilitas DPR terhadap masyarakat yang mereka wakili.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun