Mohon tunggu...
GOAZ GLOBAL
GOAZ GLOBAL Mohon Tunggu... GOAZ GLOBAL

GOAZ GLOBAL adalah Media yang menyajikan pemberitaan dan artikel yang akurat, tajam dan terpercaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Islam dan Budaya Lokal: Kiprah Syekh Abdurrahman Silau Laut dalam Mengembangkan Tarekat Satariyah di Sumatera Utara

24 September 2025   21:50 Diperbarui: 24 September 2025   21:49 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Mekkah

Di Mekkah, beliau berguru pada sejumlah ulama besar: Syekh Ahmad Khatib Minangkabau (fiqh Syafi'i), Syekh Daud Fathani (tarekat Satariyah), Syekh Sulaiman Zuhdi (Naqsyabandiyah-Khalidiyah), dan Syekh Al-Maliki (hadis dan tasawuf). Dengan demikian, jejaring intelektualnya menjangkau ulama-ulama Melayu dan Timur Tengah.

Sintesis Keilmuan

Dari berbagai guru tersebut, Syekh Silau Laut mengembangkan pendekatan integratif: fiqh Syafi'i dari Syekh Jambek dan Syekh Ahmad Khatib; tasawuf dan tarekat Satariyah--Naqsyabandiyah dari Syekh Daud Fathani dan Syekh Sulaiman Zuhdi; serta spiritualitas hadis dan tradisi Haramain dari Syekh Al-Maliki. Sintesis ini kemudian diterapkan dalam dakwahnya di Asahan dan Batubara melalui pengajian kitab-kitab klasik serta pengembangan tradisi lokal seperti Bondang dan Jamu Laut yang diislamkan.

Kesimpulan

Syekh Abdurrahman Silau Laut merupakan ulama kharismatik yang tidak hanya dikenal sebagai pendiri Desa Silau Laut, tetapi juga sebagai penghubung jaringan intelektual antara Melayu-Nusantara dan Haramain. Pendidikan dan guru-gurunya membentuk sintesis fiqh--tasawuf--tarekat yang unik, sekaligus memperlihatkan integrasi Islam dengan budaya lokal. Jaringan ulama ini menjelaskan mengapa ajaran beliau masih berpengaruh hingga kini, baik dalam praktik keagamaan maupun dalam tradisi sosial masyarakat Asahan.

Daftar Pustaka

*Azra, A. (1994). Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII & XVIII. Bandung: Mizan.

*Amin, A. (2024). "Peranan Syekh Silau Laut dan Kontribusinya Terhadap Perkembangan Islam di Kecamatan Silau Laut Kabupaten Asahan". Al-Hikmah: Jurnal Theosofi dan Peradaban Islam, 6(2).

*Wawancara dengan Syekh H. Ibrahim Ali, cucu Syekh Silau Laut, Silau Laut, 21 September 2025, di Silau Laut.

*Ali, M. (1989). Riwayat Hidup dan Perjuangan Syekh Abdurrahman Silau Laut. Asahan: Manuskrip Keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun