Mohon tunggu...
GOAZ GLOBAL
GOAZ GLOBAL Mohon Tunggu... GOAZ GLOBAL

GOAZ GLOBAL adalah Media yang menyajikan pemberitaan dan artikel yang akurat, tajam dan terpercaya

Selanjutnya

Tutup

Medan

Ada Apa dengan Kepling Medan? Setelah Camat dan Lurah Tersandung Narkoba, Siapa Berikutnya?

7 Juni 2025   21:28 Diperbarui: 13 Juni 2025   19:47 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Walikota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas memberikan keterangan Pers (Sumber : Media Online)

Ada Apa dengan Kepling Medan? Setelah Camat dan Lurah Tersandung Narkoba, Siapa Berikutnya?

Oleh: M. Iqbal, Ketua PW NW Sumatera Utara dan Dosen STAI Sumatera Medan

Pekan ini publik Medan digemparkan. Dua camat dan dua lurah dinyatakan positif narkoba. Fakta ini bukan sekadar mencoreng nama baik birokrasi Kota Medan, tapi juga menjadi alarm keras: ada sesuatu yang sangat serius sedang menggerogoti aparatur pemerintahan kota ini dari dalam.

Camat Medan Barat Hendra Syahputra dan Camat Medan Johor Andry Febriansyah, bersama dua lurah—Heru Satria Surbakti (Lurah Gaharu) dan Elkon Erwin Limbong (Lurah Petisah Hulu)—telah dinonaktifkan oleh Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, setelah hasil tes narkoba mereka dinyatakan positif. Langkah ini patut diapresiasi sebagai bentuk ketegasan kepala daerah. Tapi publik bertanya: mengapa hanya berhenti di camat dan lurah?

Kepling: Mata dan Tangan Pemerintah di Tengah Masyarakat

Yang lebih dekat dengan rakyat bukan camat, bukan lurah—tetapi kepala lingkungan. Di Kota Medan, terdapat 2.001 kepling yang tersebar di 151 kelurahan dan 21 kecamatan. Mereka adalah ujung tombak pelayanan masyarakat: dari urusan surat menyurat, pendataan bantuan sosial, hingga respons terhadap aduan warga.

Namun, kepling juga merepresentasikan keberagaman latar belakang masyarakat. Banyak dari mereka bukanlah ASN, melainkan diangkat dari masyarakat biasa—dengan latar pendidikan, ekonomi, dan pergaulan sosial yang beragam. Di sinilah letak kekhawatiran kita: apakah mungkin ada kepling yang juga terpapar narkoba?

Jika Kepling Tersandung Narkoba, Pelayanan Publik Lumpuh!

Bayangkan jika seorang kepling yang menjadi jembatan utama antara pemerintah dan masyarakat ternyata pengguna narkoba. Akan seperti apa pelayanan publik di Medan? Akan seperti apa validitas data bantuan sosial? Akan seperti apa realisasi program-program unggulan Wali Kota Medan di lapisan masyarakat bawah?

Jika camat dan lurah saja bisa terjerat narkoba, mengapa kepling tidak dites juga? Bukankah seharusnya tes narkoba tidak diskriminatif dan menyeluruh? Atau kita hanya sedang menampilkan pencitraan ketegasan di permukaan sambil membiarkan akar persoalan tetap tumbuh di bawah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Medan Selengkapnya
Lihat Medan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun