Mohon tunggu...
M PramanaHS
M PramanaHS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Penyuka hal keunikan. Pengagum rahasia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Raup Keuntungan Miliaran dari Akuakultur 3 Jenis Mikroalga dan Inovasi Produk Masa Depan? Begini Caranya!

5 Desember 2022   09:30 Diperbarui: 5 Desember 2022   18:36 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Apa sih mikroalga? 

Mikroalga merupakan tumbuhan air yang berukuran mikroskopik, memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan sebagai sumber pakan, pangan, dan telah dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan mulai dari bidang perikanan sebagai makanan larva ikan, organisme penyaring, industri farmasi, dan makanan suplemen dengan kandungan protein, karbohidrat, lipid, dan berbagai macam mineral. 

Selain itu, mikroalga juga digunakan dalam pengolahan limbah logam berat sebagai pengikat logam dari badan air dan mengendapkannya pada dasar kolam serta dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatifuntuk biodiesel. Hal ini dikarenakan biomassa mikroalga selain mengandung protein, karbohidrat dan vitamin juga mengandung minyak (Bagus et al 2011).

Mikroalga merupakan organisme tumbuhan yang paling primitif yang berukuran renik, dan hidup di seluruh wilayah perairan, baik air tawar maupun air laut. Mikroalga memang sudah lama dipergunakan untuk industri farmasi, kesehatan dan sebagainya. Mikroalga diklasifikasikan sebagai tumbuhan karena memiliki klorofil dan mempunyai suatu jaringan sel menyerupai tumbuhan tingkat tinggi. Melalui pendekatan suatu skema klasifikasi, spesies mikroalga dikarakterisasi berdasarkan kesamaan morfologi dan biokimia (Bagus et al 2011).

Sel mikroalga dapat dibagi menjadi sepuluh divisi, dan setiap divisi mempunyai karakteristik yang ikut memberikan andil pada kelompoknya, tetapi spesies-spesiesnya cukup memberikan perbedaan-perbedaan dari lainnya. Ada empat karakteristik yang digunakan untuk membedakan divisi mikroalga yaitu; tipe jaringan sel, ada tidaknya flagella, tipe komponen fotosintesa, dan jenis pigmen sel. Selain itu morfologi sel dan bagaimana sifat sel yang menempel berbentuk koloni/filamen adalah merupakan informasi penting didalam membedakan masing-masing kelompok (Bagus et al 2011).

Yuk kenali biologi dari 3 jenis mikroalga ini! 

Spirogyra sp.

- Metabolit Spirogyra sp.

Metabolit adalah senyawa-senyawa organik yang dihasilkan dari proses metabolisme. Pengujian metabolit menggunakan uji fitokimia. Metabolit dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu metabolit primer dan metabolit sekunder. Golongan metabolit primer berperan penting terhadap proses pertumbuhan dan pembentukan energi, sedangkan metabolit sekunder berperan sebagai pelindung. Berdasarkan hasil penelitian Windyaswari et al. (2019), kandungan metabolit primer pada Spirogyra sp. antara lain karbohidrat yang ditandai dengan endapan merah, dimana pengujian menggunakan uji Barfoed serta mengandung protein menggunakan jenis pengujian Ninhidrin dan kandungan metabolite sekunder pada Spirogyra sp. yaitu alkaloid, flavonoid, polifenol, tanin, dan kuinon.

Alkaloid sebanyak 1 ml sampel dilarutkan dalam beberapa tetes asam sulfat 2 N kemudian diuji dengan tiga pereaksi alkaloid yaitu, pereaksi Dragendorff, pereaksi Meyer, dan pereaksi Wagner. Hasil uji dinyatakan positif bila dengan pereaksi meyer terbentuk endapan putih kekuningan, terbentuk endapan coklat dengan pereaksi wagner dan terbentuk endapan merah hingga jingga dengan pereaksi dragendorf. Menurut Windyaswari et al. (2019), Spirogyra sp dinyatakan positif karena apabila sampel direaksikan ke pereaksi Mayer dapat berikatan dengan alkaloid dari sampel melalui ikatan koordinasi antara atom N alkaloid dan Hg dari pereaksi Mayer yang akan menghasilkan endapan senyawa kompleks merkuri non polar. Menurut Prathana (2017) dalam Windyaswari et al. (2019), pereaksi Dragendorff dapat mengendapakan alkaloid karena alkaloid terdapat gugus nitrogen yang memiliki satu pasang elektron bebas menyebabkan alkaloid nukleofilik sehingga alkaloid mampu mengikat ion logam berat.

Flavonoid sebanyak 1 ml sampel ditambah serbuk magnesium 0,1 mg dan 0,4 ml amil alkohol (campuran asam klorida 37% dan etanol 95% dengan volume yang sama) dan 4 ml alcohol kemudian campuran dikocok. Hasil uji positif sampel mengandung flavonoid ditunjukkan dengan terbentuknya warna merah, kuning atau jingga pada lapisan amil alkohol. Prinsip tersebut berdasarkan reaksi Cyanidin Willstater yang dapat mendeteksi y-benzopiren dengan syarat gugus ini dengan ikatan rangkap C2 dan C3 beresonansi dan membentuk rangka sianidin dengan H+. Sampel yang mengandung flavonoid menghasilkan warna merah termasuk kedalam flavonoid pigmen antosianin. Pigmen antosianin dapat ditemukan pada tanaman atau tumbuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun