Mohon tunggu...
Lydia Avry Inayah
Lydia Avry Inayah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Online Learning Communication Science '17

a flight attendant, a student, and full time mother.

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Penting untuk Memahami Konflik dengan Pasangan

24 April 2021   13:55 Diperbarui: 1 Mei 2021   14:17 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bernyanyi dengan pasangan (sumber: suriya silsaksom via kompas.com)

Kita harus memahami bahwa konflik pada dasarnya hanya akan terjadi saat kita saling ketergantungan pada orang itu. Aku tidak akan menghabiskan energi dan emosiku hanya saat aku dan rekan kerjaku berbeda pendapat tentang politik.

Dalam hubungan interpersonal, kita hanya akan bertengkar dengan orang-orang yang kita anggap penting dan benar-benar kita pedulikan. Tentu saja perselisihan mungkin akan terjadi, namun tidak selalu sampai terjadi konflik. 

Perbedaan-perbedaan umum antara aku dan rekan kerjaku misalnya, tidak akan sampai menimbulkan konflik pada hubungan kami. Menurut Julia T. Woods dalam bukunya Interpersonal Communication : Everyday Encounters (2010), konflik melibatkan ketegangan antara tujuan, preferensi, atau keputusan yang kita rasa perlu kita selesaikan. 

Dengan kata lain, konflik melibatkan dua persepsi: persepsi bahwa perhatian kita bertentangan dengan orang lain, dan persepsi bahwa kita dan orang lain harus menyelesaikan perbedaan kita.

Pada prinsipnya, konflik itu sangat biasa terjadi dalam sebuah hubungan. Ketika kita merasa orang lain begitu berarti dalam hidup kita, dan kita berdua saling mempengaruhi, pasti muncul perbedaan-perbedaan yang sulit dihindari. Suamiku tidak suka makan jagung, tapi aku suka jagung di sayur bayamku. 

Aku suka tidur dengan lampu terang, tapi suamiku silau. Aku suka jalan-jalan di hari libur, suamiku homeboy sejati. Bahasa kasihku 40% physical touch, suamiku 50% act of service. 

Sepanjang pernikahan, kami selalu menemukan berbagai perbedaan. Bukan berarti kami tidak cocok, atau hubungan ini tidak sehat. Namun kami berkomitmen untuk mengatasi perbedaan ini dengan cara yang lebih baik dan tidak mengganggu keberlangsungan hubungan kami. 

What works for us : Pertama, pahami bahwa konflik wajar terjadi dalam hubungan interpersonal. Untuk mengatasinya, percakapan harus dihadirkan dalam situasi yang kondusif. 

Kami ingin mengenali perasaan kami dan mengkomunikasikannya untuk mencapai middle ground. Awalnya sulit, karena dalam konflik ada intense feeling yang sulit untuk diekspresikan. 

Aku merasa kecewa, marah, sebal pada orang yang aku sayangi.  Sulit sekali untuk menerima perasaan ini. Kedua, kami mungkin butuh time out, untuk mencoba mengatur perasaan dan merefleksikan diri sehingga diskusi akan lebih produktif. 

Ketiga, ketika konflik diselesaikan saat kita masih belum mampu owning the feelings, pola yang terjadi hanyalah win-lose atau lose-lose. Salah satu pihak akan masih merasa belum puas, sehingga menumpuk menjadi bom waktu. We don't want that, so aim for win-win solutions. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun