Siapa bilang investasi cuma buat orang-orang yang sudah kerja dan punya gaji tetap? Kenyataannya, kita sebagai mahasiswa justru punya kesempatan emas untuk mulai berinvestasi sedini mungkin. Memang sih, uang jajan kita nggak sebesar gaji karyawan kantoran, tapi justru di situlah letak kekuatannya. Dengan modal kecil, kita bisa belajar tanpa takut rugi besar, sambil membangun kebiasaan finansial yang bakal berguna banget di masa depan.
Banyak teman-teman mahasiswa yang masih beranggapan kalau investasi itu butuh modal jutaan rupiah. Padahal, sekarang zamannya sudah berubah total. Platform investasi digital bermunculan dan menawarkan kemudahan buat kita yang baru mulai dengan modal seadanya. Lima puluh ribu rupiah yang biasanya habis buat nongkrong di kafe atau beli merchandise idol favorit, ternyata bisa jadi benih pertumbuhan kekayaan kita di masa depan. Bukan berarti kita harus pelit atau nggak boleh senang-senang sama sekali ya, tapi lebih ke arah bagaimana kita bisa mulai bijak mengatur prioritas keuangan.
Yang menarik dari investasi dengan modal kecil ini adalah proses pembelajarannya. Kita jadi terbiasa membaca pergerakan pasar, memahami risiko, dan belajar disiplin menabung secara konsisten. Pengalaman ini jauh lebih berharga daripada sekadar angka return yang kita dapat. Ketika nanti lulus dan punya penghasilan lebih besar, kita sudah punya bekal pengetahuan dan mental investor yang matang.Â
Mindset dan Persiapan Mental Mahasiswa Investor
Sebelum terjun ke dunia investasi, hal pertama yang perlu kita benahi adalah mindset. Banyak mahasiswa yang langsung kepikiran kalau investasi itu jalan pintas buat cepat kaya. Ekspektasi kayak gini justru berbahaya karena bisa bikin kita gegabah dalam mengambil keputusan. Investasi sejatinya adalah marathon, bukan sprint. Dengan modal lima puluh ribu rupiah, kita nggak akan langsung jadi miliarder dalam semalam, dan itu wajar banget.
Mindset yang perlu kita tanamkan adalah mindset pembelajar. Anggaplah uang lima puluh ribu itu sebagai uang kuliah untuk belajar tentang dunia keuangan. Kalau misalnya rugi sedikit, ya anggap itu sebagai biaya pendidikan yang jauh lebih murah dibanding ambil kursus investasi berbayar. Dengan cara pandang seperti ini, kita jadi lebih santai dan nggak panik ketika menghadapi fluktuasi pasar. Mental yang tenang ini penting banget karena keputusan investasi terbaik biasanya lahir dari pikiran yang jernih, bukan dari kepanikan atau keserakahan.
Selain mindset pembelajar, kita juga perlu punya komitmen konsistensi. Lima puluh ribu rupiah sekali investasi memang terlihat kecil, tapi kalau dilakukan rutin setiap bulan selama empat tahun masa kuliah, itu sudah jadi dua juta empat ratus ribu rupiah. Belum lagi kalau ditambah dengan return investasi yang compound. Banyak mahasiswa yang mulai dengan semangat membara di bulan pertama, tapi bulan berikutnya udah lupa dan uangnya malah habis buat hal lain. Nah, konsistensi inilah yang akan membedakan antara mahasiswa yang berhasil membangun portfolio investasi dengan yang cuma wacana doang.
Persiapan mental lainnya adalah memahami bahwa investasi pasti punya risiko. Nggak ada investasi yang bebas risiko seratus persen, bahkan deposito bank sekalipun tetap punya risiko inflasi yang bisa menggerus nilai uang kita. Makanya, sebelum mulai investasi, kita harus benar-benar paham bahwa uang yang kita investasikan adalah uang dingin, bukan uang yang akan kita pakai buat bayar kos bulan depan atau beli buku kuliah. Pisahkan dengan jelas antara dana darurat, dana kebutuhan bulanan, dan dana investasi. Dengan begitu, kalau pasar lagi turun dan investasi kita merah, kita nggak perlu panik karena kebutuhan hidup kita tetap aman.
Yang nggak kalah penting adalah mental untuk terus belajar. Dunia investasi itu dinamis banget, selalu ada instrumen baru, regulasi baru, dan strategi baru yang muncul. Kita sebagai mahasiswa sebenarnya punya privilege waktu yang banyak untuk baca artikel, ikut webinar gratis, atau diskusi dengan komunitas investor pemula. Manfaatkan waktu luang antara kuliah untuk upgrade pengetahuan kita tentang investasi. Jangan cuma modal nekat tanpa ilmu, karena di dunia investasi, ilmu pengetahuan adalah modal terpenting selain uang itu sendiri.
Pilihan Instrumen Investasi untuk Modal Lima Puluh Ribu