Contohnya, SMA Negeri 1 Denpasar memiliki aula reflektif terbuka yang menghadap timur. Cahaya pagi menyinari kegiatan doa dan upacara adat, menciptakan pengalaman spiritual yang lembut namun bermakna.
Dalam sisi pendidikan, Parahyangan hadir melalui pembiasaan seperti doa lintas agama sebelum pelajaran, refleksi mingguan, dan integrasi nilai spiritual dalam setiap mata pelajaran.
Pelajaran Biologi, misalnya, bukan hanya soal sistem tubuh, tetapi juga rasa kagum terhadap kebesaran ciptaan Tuhan.
Pawongan: Arsitektur yang Membangun Kebersamaan dan Pendidikan yang Menumbuhkan Empati
Sekolah adalah miniatur masyarakat.
Desain ruang yang baik bisa menumbuhkan budaya gotong royong dan empati sosial --- dua hal yang kini mulai pudar di tengah budaya kompetitif.
Dalam arsitektur:
- Ruang kolaboratif terbuka seperti amphitheater, taman belajar, atau learning street menjadi wadah dialog dan kolaborasi lintas kelas.
- Ruang transisi tanpa dinding tinggi, agar siswa, guru, dan staf berinteraksi secara alami.
- Area serbaguna yang bisa diubah menjadi tempat pameran, diskusi, atau kegiatan sosial.
Green School Bali adalah contoh nyata bagaimana ruang fisik mendorong interaksi alami. Ruang kelas tanpa dinding dan struktur bambu membuat suasana belajar cair, egaliter, dan penuh kreativitas.
Dalam pembelajaran SMA, nilai Pawongan diterapkan melalui:
- Project-Based Learning (PjBL) yang mengharuskan kolaborasi.
- Program mentoring sebaya dan service learning ke masyarakat sekitar.
- Kegiatan sosial lintas jurusan, seperti bakti lingkungan atau kampanye literasi.
SMA Negeri 8 Malang, misalnya, memiliki "Kelas Kolaboratif" di mana siswa duduk melingkar dan saling bertukar ide. Di ruang semacam ini, interaksi bukan hanya komunikasi --- tapi hubungan manusiawi yang menumbuhkan empati dan tanggung jawab bersama.
 Palemahan: Ruang Sekolah yang Menyatu dengan Alam dan Pendidikan Ramah Lingkungan
Palemahan mengajarkan harmoni dengan alam. Sekolah yang baik seharusnya menjadi ruang belajar ekologis, bukan hanya secara teori tetapi juga arsitektur.
Dalam desain:
- Ventilasi silang dan pencahayaan alami agar hemat energi.
- Material lokal ramah lingkungan, seperti kayu daur ulang, bambu, dan batu alam.
- Kebun edukatif dan taman hidroponik sebagai bagian dari kurikulum.
- Pengelolaan air hujan (rain harvesting) dan sistem kompos sekolah.