Mohon tunggu...
Lya Fransiska
Lya Fransiska Mohon Tunggu... Hanya manusia biasa yang sedang mencoba berbagi informasi

Orang yang suka menyendiri dan mencoba berinteraksi lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sekolah yang Hidup dalam Harmoni: Implementasi Tri Hita Karana dalam Arsitektur dan Pendidikan SMA

4 Oktober 2025   17:51 Diperbarui: 4 Oktober 2025   17:51 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contohnya, SMA Negeri 1 Denpasar memiliki aula reflektif terbuka yang menghadap timur. Cahaya pagi menyinari kegiatan doa dan upacara adat, menciptakan pengalaman spiritual yang lembut namun bermakna.

Dalam sisi pendidikan, Parahyangan hadir melalui pembiasaan seperti doa lintas agama sebelum pelajaran, refleksi mingguan, dan integrasi nilai spiritual dalam setiap mata pelajaran.
Pelajaran Biologi, misalnya, bukan hanya soal sistem tubuh, tetapi juga rasa kagum terhadap kebesaran ciptaan Tuhan.

Pawongan: Arsitektur yang Membangun Kebersamaan dan Pendidikan yang Menumbuhkan Empati

Sekolah adalah miniatur masyarakat.
Desain ruang yang baik bisa menumbuhkan budaya gotong royong dan empati sosial --- dua hal yang kini mulai pudar di tengah budaya kompetitif.

Dalam arsitektur:

  • Ruang kolaboratif terbuka seperti amphitheater, taman belajar, atau learning street menjadi wadah dialog dan kolaborasi lintas kelas.
  • Ruang transisi tanpa dinding tinggi, agar siswa, guru, dan staf berinteraksi secara alami.
  • Area serbaguna yang bisa diubah menjadi tempat pameran, diskusi, atau kegiatan sosial.

Green School Bali adalah contoh nyata bagaimana ruang fisik mendorong interaksi alami. Ruang kelas tanpa dinding dan struktur bambu membuat suasana belajar cair, egaliter, dan penuh kreativitas.

Dalam pembelajaran SMA, nilai Pawongan diterapkan melalui:

  • Project-Based Learning (PjBL) yang mengharuskan kolaborasi.
  • Program mentoring sebaya dan service learning ke masyarakat sekitar.
  • Kegiatan sosial lintas jurusan, seperti bakti lingkungan atau kampanye literasi.

SMA Negeri 8 Malang, misalnya, memiliki "Kelas Kolaboratif" di mana siswa duduk melingkar dan saling bertukar ide. Di ruang semacam ini, interaksi bukan hanya komunikasi --- tapi hubungan manusiawi yang menumbuhkan empati dan tanggung jawab bersama.

 Palemahan: Ruang Sekolah yang Menyatu dengan Alam dan Pendidikan Ramah Lingkungan

Palemahan mengajarkan harmoni dengan alam. Sekolah yang baik seharusnya menjadi ruang belajar ekologis, bukan hanya secara teori tetapi juga arsitektur.

Dalam desain:

  • Ventilasi silang dan pencahayaan alami agar hemat energi.
  • Material lokal ramah lingkungan, seperti kayu daur ulang, bambu, dan batu alam.
  • Kebun edukatif dan taman hidroponik sebagai bagian dari kurikulum.
  • Pengelolaan air hujan (rain harvesting) dan sistem kompos sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun