Mohon tunggu...
Lutviana Rachmawati
Lutviana Rachmawati Mohon Tunggu... Dokter - Viva Veteriner

seorang Mahasiswa Kedokteran Hewan yang suka mengajar Les Privat :)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengapa di Indonesia Minat Menjadi Dokter Hewan Masih Rendah?

7 Desember 2019   15:51 Diperbarui: 7 Desember 2019   16:12 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokter Hewan, sebuah profesi yang masih underestimate di mata masyarakat Indonesia, bukan karena kurangnya Universitas yang menyediakan Jurusan ini, tapi karena masih kurangnya kesadaran dan pemahaman Masyarakat tentang profesi Dokter Hewan. Padahal, apabila kita menelisik dan menengok ke arah mana profesi ini menuju, maka kita akan mengetahui seberapa penting profesi ini, di masyarakat.

Berikut adalah salah satu kutipan wawancara singkat saya dengan dua Mahasiswa Universitas Airlangga dari Fakultas lain.

Pertanyaan dari saya: "Menurut kalian, mengapa di Indonesia minat menjadi Dokter Hewan masih rendah?"

"Stigma di masyarakat tentang dokter hewan masih belum terlalu diminati, karena mungkin masih terlihat kontribusinya. Karena jarang orang yang suka hewan, ada sih tapi nggak banyak. Maka dari itu, minat ke Dokter Hewan rendah. Terlebih, kalau dibanding Dokter Umum atau Dokter Gigi, rasa gengsinya lebih tinggi sih " sambut Riziq, 19, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Sosiologi.

"Karena mungkin gaji Dokter Hewan kecil, dan susah cari lapangan kerja kalo dibandingan Dokter Umum, dan Spesialis gitu." Ujar Josephine, 19, Fakultas Psikologi, Jurusan Psikologi, Universitas Airlangga.

"Kalo menurutku, orang yang mau jadi Dokter Hewan itu dikit sih. Palingan yang masuk Jurusan Dokter Hewan tuh orang yang tersesat, atau terbuang di Jurusan yang dia mau. Contohnya, nggak masuk Kedokteran Umum, masuk Kedokteran Hewan." Jawab Aditya, 19, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Jawa Timur.

"Jujur saja, aku pribadi kalau ditawari masuk jurusan Dokter Hewan, sedikit sangsi dan harus berpikir puluhan ribu kali. Bukan karena apa atau apa ya, tapi karena menurutku berkutat pada pasien yang tidak bisa mengerti apa yang kita maksud itu susah. Mereka tidak bisa langsung buang air pada tempatnya, tidak bisa makan dengan baik. Jadi, aku harus mikir ribuan kali sih untuk masuk Kedokteran Hewan." Tukas Christian Holatila, 19, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Negeri Surabaya (UNESA)

Dari perkataan Mahasiswa-Mahasiswa tersebut dapat disimpulkan bahwa;

Minat menjadi Dokter Hewan masih rendah karena kesadaran masyarakat yang masih kurang tentang kerja dan tanggung jawab Dokter Hewan;

Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap lapangan pekerjaan Dokter Hewan.

Istilahnya, don't judge book by it's cover, apabila kita hanya mengupas Profesi Dokter Hewan dari luarnya saja, mana bisa kita mengetahui apa saja yang dipelajari dan akan jadi apa kedepannya para dokter hewan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun