Saya sangat berharap tulisan dari Asia Times tersebut tidak benar, karena sangat disayangkan sekali apabila Prabowo hanya buang-buang waktu untuk melamar sebagai Menteri di kabinet pemerintahan yang akan datang. Kalau belum bisa presiden ya minimal wakil presiden, begitulah kira-kira.
Apalagi berdasarkan survei yang dihimpun dari Saiful Munjani Reasearch and Consulting (SMRC), 66,9 persen masyarakat Indonesia berharap agar Joko Widodo dan Prabowo Subianto bisa bersanding pada pilpres nanti. Bersatunya kedua negarawan itu diyakini akan membuat suhu politik tanah air yang dewasa ini semakin memanas lebih harmonis. Â Segala kemungkinan masih bisa terjadi sebelum batas akhir pendaftaran capres dan cawapres pada 4 Agustus 2018.
Oleh karenannya jika sekarang ada pertanyaan mungkinkah Joko Widodo berpasangan dengan Prabowo Subianto? Sesuai dengan analisa di atas jawabannya sangat mungkin, tergantung dari sikap para tokoh tersebut apakah bisa mengelola ego dan mengutamakan kepentingan bangsa. Jika mereka mampu melakukannya, maka jalan untuk islah pasti akan terbuka.