Mohon tunggu...
Luthfi Zaennuri
Luthfi Zaennuri Mohon Tunggu... Karyawan Swasta

Karyawan Swasta , Freelancer, Wirausahawan. Hobi nulis / ngetik cerita disela waktu

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Merah Putih One for All: Sebuah Simfoni Cinta Negeri Penuh Anomali

8 Agustus 2025   10:14 Diperbarui: 10 Agustus 2025   08:36 13974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, tiba-tiba, di tengah harapan akan kemajuan industri animasi lokal, muncullah sebuah “anomali” — sebuah film animasi yang dibungkus dengan bendera nasionalisme, tapi isinya lebih mirip misi sampingan game open world yang absurd.

Premis yang Disajikan:

"Sekelompok anak pemberani menyelinap ke sarang mafia demi merebut kain bendera Merah Putih yang disandera."

Sekilas terdengar heroik. Tapi mari kita tarik napas, minum teh, dan berpikir sebentar.
Kalau masalahnya cuma selembar kain bendera, realitanya:

  • Bisa dibeli Rp15 ribu di warung kelontong.

  • Bisa dijahit di rumah dalam waktu setengah jam.

  • Bahkan, di bulan Agustus, bendera gratis sering dibagi-bagikan di kelurahan.

Artinya, mereka tidak sedang menyelamatkan lambang negara dari kehancuran, melainkan sekadar mencoba memecahkan masalah yang sebenarnya tidak perlu dipertaruhkan nyawa.

Konyolnya lagi, ini semua dibungkus sebagai “Film Animasi Anak Indonesia Pertama Bertema Kebangsaan” seolah karya-karya sebelumnya tidak pernah ada, dan seolah nasionalisme hanya bisa lahir dari misi nekat yang logikanya jebol.

Berikut beberapa contoh premis cerita yang benar-benar bisa menginspirasi:

  1. Penjaga Pustaka Desa
    Anak-anak di desa mempertahankan perpustakaan keliling yang akan ditutup karena dana dipotong. Mereka membuat kegiatan membaca keliling, menggalang dukungan warga, hingga berita mereka viral dan fasilitas kembali dibuka.
    Pesan: Membela negeri lewat pendidikan dan literasi.

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
    Lihat Lyfe Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun