Mohon tunggu...
luthfiyatul azimah
luthfiyatul azimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Tetep semangat sampai titik dimana kesuksesan itu ada dan seterusnya..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Interaksi Sosial Teman Sebaya Anak Usia Dini

4 Desember 2022   21:26 Diperbarui: 4 Desember 2022   22:04 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan sosial merupakan aspek perkembangan penting yang harus diprioritaskan dalam pembelajaran berbasis bermain. Situasi siswa saat ini tidak kompatibel dengan rekan-rekan mereka saat ini. Anak usia dini ini merupakan seorang anak yang memiliki keunikan dan karakteristik yang berbeda-beda. 

Anak adalah manusia kecil dengan banyak potensi yang berbeda yang masih dalam pengembangan. Anak-anak dengan karakteristik berbeda dengan orang dewasa, karena anak-anak sudah rasa ingin tahu yang besar untuk apa yang mereka lihat, dengar dan merasa, mereka tidak akan pernah berhenti belajar dan menemukan.Anak-anak sangat egois dan ingin tahu secara ilmiah, sebagai organisme sosial, memiliki kekuatan perhatian itu pendek, unik, imajinatif, dan masa kecil ini Waktu terbaik untuk belajar.

Perkembangan sosial dianggap sebagai faktor penting dalam perkembangan anak, terutama pentingnya kesiapan sekolah. Perkembangan sosial juga mencakup hubungan seseorang dengan orang lain, tingkat pengendalian diri seseorang, motivasi dan ketekunan dalam suatu kegiatan. 

Perkembangan sosial anak melibatkan persepsi emosi yang dimiliki anak tentang diri mereka sendiri (seperti -percaya diri, takut, ingin tahu, bangga dengan budaya mereka, takut membuat kesalahan), bagaimana mereka berperilaku (seperti sering bertengkar, mudah marah, dapat menangani konflik) dan bagaimana mereka berhubungan dengan orang lain, terutama yang penting bagi mereka (misalnya orang tua, guru, dan teman). Interaksi yang baik antara anak dengan teman sebayanya sangat penting karena dapat menimbulkan berbagai macam emosi, pengalaman dan pembelajaran sosial dan emosional untuk membantu anak dalam perkembangan emosi masyarakat pada tingkat yang tinggi.

Akhir masa kanak-kanak sering juga disebut "kelompok umur" karena ditandai ketertarikan pada aktivitas teman dan keinginan yang kuat untuk diterima sebagai anggota kelompok dan merasa kesepian tanpa teman di sekitar. Balita merasa tidak puas saat bermain sendirian di di rumah atau bersama saudara atau melakukan aktivitas lainnya dengan anggota keluarga, karena anak selalu ingin Bersama teman sebaya. 

Interaksi sosial sangat diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat, karena interaksi sosial merupakan kunci dari kehidupan bermasyarakat itu sendiri. Bagi seorang anak, interaksi sosial merupakan salah satu hal yang dibutuhkan anak untuk dapat mengembangkan karakter kekanak-kanakan dan keterampilan sosialnya dalam berinteraksi dengan orang lain. Pada masa kanak-kanak terjadi proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek dan diantaranya yaitu aspek sosio-emosional atau interaksi social.

Hal tersebut bisa dilihat dari beberapa anak anak, yang pertama keterbukaan terhadap teman sebaya. keterbukaan anak dengan teman sebaya di Tk B ini belum begitu berkembang, karena Hal ini terlihat ketika ada anak di kelas yang suka menyendiri. Contohnya siswa yang suka duduk sendiri dan melamun berbeda dengan siswa lain yang senang duduk bersama. Teman dalam perkembangan sosial anak memegang peranan penting, dimana sosialisasi sangat membantu dalam membentuk perilaku dan keyakinan anak, keyakinan pada anak bahwa mereka akan menerima dari teman sebaya akan membawa manfaat dan pengaruh yang besar bagi perkembangan sosial anak.

Kedua, anak mau bermain dengan teman sebayanya. Di masa kanak-kanak, saat bermain, anak sering suka bermain dengan temannya dan berbagi mainan baru dengan mereka, hal ini membantu mereka untuk berkomunikasi dan merasa senang dengan teman sekamarnya, namun anak Tk B ini cenderung suka bermain sendiri dengan mainan. mereka memilih dan duduk di tempat masing-masing. tempat-tempat yang dianggap nyaman tanpa mempedulikan teman-teman sekitar. Bermain merupakan salah satu kebutuhan anak yang perlu dipenuhi, karena masa kanak-kanak merupakan masa emas dimana tumbuh kembang anak berkembang dengan sangat cepat.

Ketiga, berusa untuk melakukan kontak social dengan teman sebaya. Sikap ini tidak diamati pada anak Tk B , karena anak Tk B suka duduk sendiri dan melamun. Hal ini menyebabkan upaya untuk berkomunikasi dengan teman-teman lain. Namun, beberapa anak telah berhasil menjalin kontak sosial dengan teman sebayanya di dekatnya. Interaksi yang baik antara anak dengan lingkungannya sangat penting karena dapat menimbulkan berbagai macam emosi, pengalaman dan pembelajaran sosial dan emosional yang memungkinkan anak mencapai perkembangan fisiknya tingkat emosi sosial yang tinggi. 

Anak yang terbiasa berinteraksi cukup intens dengan teman dan menjalin kedekatan secara langsung akan mengajarkannya kemampuan mengelola emosi, mengendalikan diri, dan bertindak tepat pada situasi dan kondisi. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengajarkan anak berinteraksi dengan teman sebayanya. Dengan mengamati teman sebayanya, anak belajar pola perilaku yang digunakan untuk beradaptasi dengan situasi sosial.

Keempat, kedekatan hubungan individu. Anak Tk B tidak dekat dengan anak lain seperti di dalam kelas maupun di luar kelas, beberapa anak belum menunjukkan hubungan interpersonal yang erat satu sama lain, namun beberapa anak sudah memiliki kedekatan pribadi dengan teman-teman di luar kelas dan memiliki hubungan dekat. di dalam kelas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun