Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Seperti Apa Kelompok yang Baik bagi Anak?

20 April 2018   20:43 Diperbarui: 20 April 2018   21:32 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kehidupan seseorang tidak terlepas dengan individu-individu lain. Karena itu, manusia disebut dengan makhluk sosial. Dari individu lain pasti memngalami proses interaksi, interaksi yaitu dapat berupa pertukaran pengetahuan  melalui proses komunikasi antara seseorang dengan yang lainnya.

Jika dalam menyampaikan pendapat antara satu dengan lainnya sama, sehingga mereka membentuk sebuah kelompok atau organisasi dengan tujuan mencapai hasil yang diinginkan. Sehingga salah satu ahli yaitu Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

Sebagai seseorang harus pintar memilih antara kelompok yang bik dan kelompok yang kurang baik. bagaimana memilih kelompok baik dan kurang baik, sekilas dari sudut pandang semua kelompok itu pasti menginginkan anggotannya kepada kebaikan, ada kelompok menginginkan kebaikan tetapi dalam pandangan masyarakat belum tentu baik maka dari itu harus berhati-hati dalam memilih kelompok yang ingin diikuti. Bagaimana karakterristik kelompok yang baik berikut karakteristik kelompok menurut (Cartwright&Zander, 1968; Lewin, 1948) :

1. Terdiri dari dua orang atau lebih dalam interaksi sosial baik secara verbal maupun non verbal.

2. Anggota kelompok harus mempunyai pengaruh satu sama lain supaya dapat diakui menjadi anggota suatu kelompok

3. Mempunyai struktur hubungan yang stabil sehingga dapat menjaga anggota kelompok secara bersama dan berfungsi sebagai suatu unit.

4. Anggota kelompok adalah orang yang mempunyai tujuan atau minat yang sama.

5. Individu yang tergabung dalam kelompok, saling mengenal satu sama lain serta dapat membedakan orang-orang yang bukan anggota kelompoknya.

Dalam mencapai tujuan itu tidaklah mudah, pasti ditengah jalan pasti mengalami sesuatu yang terjadi diantara keduanya misalnya saling menguatkan pendapatnya, jika hal ini dibiarkan terus-menerus dapat mengakibatkan pertikaian sengit, dari pertikaian itu dapat terjadi hal-hal diluar nalar.

Sebelum terjadi hal-hal itu sebaiknya dengan sigap, cepat menyelesaikan hal itu dengan salah seorang antara keduanya mengalah/ menerima pendapat lainnya, saling memberi pengertian, dan kembali tujuan awal yang dinginkan.

Jika dengan cara tersebut belum mengalami perubahan, atau masalah tersebut semakin hari lebih memuncak, maka demikian itu perlu seseorang yang dapat membantu menyelesaikan masalh yang terjadi antara keduanya. Baik itu orang tua, guru, maupun seseorang yang diangap mampu menyelesaikan masalah tersebut.

Dalam memyelesaikan masalah seseorang itu harus mengetahui terlebih dahulu tujuan awal kelompok tersebut dibentuk, kemudian setelah mengetahui kelompok itu juga harus mengetahi latar belakang atau sesutu yang mendasari permasalahan itu terjadi. Dengan mengetahui kelompok serta latar belakang masalah mempermudah mencari jalan kelur yang tepat, efektif, dan efesien.

Tetapi dalam memilih seseorang yang dapat menyelesikan maslah tersebut sebaiknya seorang profesional, mengapa demikian, karena seseorang yang profesional dalam hal masalah itu dapat mempengaruhi hasil yang baik dalam menyatukan kembali angtota kelompok itu dengan tujuan awal mereka serta memperbaiki hubungan antara satu dengan yang lainnya.

Sebaliknya jika seseorang kurang mumpuni dalam masalah itu dapat mengakibatkan pertikaian yang lebih besar dari sebelumnya, juga dapat terjadi serang menyerang dengan yang lain sehingga mengakibatkan kematian salah satu dari mereka.

Mawas diri sangat diperlukan, yaitu selalu berhati-hati dalam segala tindakan serta ucapan. Hal-hal yang mengakibatkan pertikaian salah satunya dari keduanya itu, segala ucapan yang keluar dari mulut tidak dapat ditarik kembali. Biasanya yang menjadi asal dari permasalahan itu dari gurauan-gurauan yang kurang manfaat, seperti gurauan yang saling mengejek atau menjatuhkan. 

Maka dari itu, harus mengetahui seseorang dihadapan yang diajak berbicara, seseorang yang sensitif atau seorang biasa dengan gurauan itu, jika orang sensitif pasti mudah sekali marah karena kata-kata yang diucapkan mudah membekas didalam hatinya.

Sebaliknya jika seseorang yang sudah terbiasa dengan gurauan pasti ia merasa santai, biasa seakan-akan itu dianggap hanya gurauan untuk menghibur dari agar tidak bosan tegang. Dengan demikian perrlu mengetahui keadaan dan kondisi, itulah yang penting untuk perlu diingat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun