Mohon tunggu...
Luthfi Zain
Luthfi Zain Mohon Tunggu... Penulis - Make your activity coz Allah

Content Writer Al-Azhar Pare

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sebuah Kesempatan

15 Juni 2022   17:28 Diperbarui: 15 Juni 2022   17:35 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menjadi kupu-kupu tak semata-mata langsung menjadi, melainkan perlu melewati beberapa proses yang panjang terlebih dahulu. Berawal dari ulat, kemudian melewati berbagai rintangan yang ada. Terkadang ada sayap yang patah ketika dari ulat menjadi kupu-kupu. Jika bukan syukur maka apalagi yang bisa membahagiakan dan menguatkan diri selain berusaha?

Setiap kita memilki kisahnya masing-masing dalam menjalankan proses kehidupan. Mulai dari pahit, manis, dan hambar senantiasa dilalui. Sepertinya, sudah memang menjadi ketetapan atas kehidupan. Hidup adalah ujian, barangsiapa melewatinya dengan sabar dan syukur maka akan mendapat buah yang manis atas kelapangan hati disamping ikhtiar serta doa yang dilangitkan.

Setiap kita punya mimpi, mimpi itu kita tanggalkan di langit yang tinggi. Menggema menjadi bintang-bintang. Pun juga dengan diriku dengan berbagai mimpi yang aku gantungkan, kelak akan ada yang terwujud dan ada yang digantikan lebih baik. Puji syukur atas kesempatan yang telah Allah berikan pada setiap kesempatan yang kita miliki.

Pendidikan merupakan yang menurutku sangat penting diperhatikan, dengan meningkatkan kapasitas keilmuan maka akan bertambah juga wawasan dan pemikiran yang lebih luas terhadap suatu permasalahan. Meskipun, sebenarnya pembelajaran tidak hanya kita dapat di bangku sekolah atau perkuliahan, melainkan juga pada Universitas Kehidupan.

Setelah pengumuman SPAN-PTKIN keluar, hatiku diliputi perasaan bahagia sekaligus bimbang. Aku bahagia bisa diterima di jurusan yang aku piliih. Akan tetapi, disisi lain aku bimbang karena biaya yang harus ditempuh kedepannya. Ditengah kebimbangan yang ada, Allah memberikan jalan-Nya yang tidak diduga. Seorang kakak-kakak yang satu kontak denganku tiba-tiba mengirimkan info pendaftaran Beasiswa Etos ID. Semenjak pengumuman kelululsan aku sudah mencari-cari info beasiswa, akan tetapi belum ada yang cocok dengan persyaratan diriku. Dan akhirnya dipertemukan dengan izin Allah di beasiswa ini. Pada masa pendaftaran, aku mengerjakan pemberkasan dengan sangat rapih dan berhati-hati. 

Jangan sampai ada berkas yang tertinggal! 

Kukerjakan sembari melantunkan doa disepanjang penantian pengumuman. Pada saat pengumuman, dari lima ratus pendaftar ternyata diambil lima puluh orang. Alhamdulillaah, aku masuk pada tahap tes wawancara. Kemudian beberapa hari kemudian diadakanlah tes wawancara secara offline di salahsatu kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Setelah melewati tes, ternyata mendapat kabar bahwa akan diambil sekitar sepuluh atau sebelas orang dari lima puluh orang. Entah kenapa, kepercayaanku kepada Allah kuat untuk bisa lolos. 

Setelah tes wawancara berlangsung, tibalah hari-hari yang ditunggukan atas pengumuman wawancara. Sujud syukur kulakukan, dan ku telefon orangtua. Alhamdulillah, atas kesempatan yang lagi-lagi telah Allah berikan. Akhirnya, aku menjadi bagian dari keluarga Etos ID Banten. Terimakasihh kepada Allah dan Dompet Dhuafa yang telah menjadi perpanjangan tangan pertolongan Allah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun