Mohon tunggu...
LUTFI RIANA SETIADI UBP
LUTFI RIANA SETIADI UBP Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Teknik Informatika

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Situs Sejarah dan Cagar Budaya desa Ciranggon

10 Juli 2023   00:00 Diperbarui: 10 Juli 2023   22:09 1755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 4. Makam syekh Abidin

Akibatnya, pendopo Karawang diserang oleh Nata Manggala dan Wangsananga beserta pasukan mereka. Singaperbangsa terjepit dan melarikan diri ke arah utara. Namun, di daerah Tunggak Jati Tengah, Singaperbangsa berhasil ditangkap dan kepalanya dipenggal.

Pada saat yang sama, Indra Manggala Putra Dalem Jaya Manggala dari Sukakerta, Tasikmalaya, mendapatkan kabar tentang serangan pemberontak di Karawang. Dia dan pasukannya segera bergerak menuju Karawang.

Beberapa waktu kemudian, mereka berhasil masuk ke kotaraja Karawang. Bahkan, mereka berhasil menyusup ke pendopo Karawang yang telah dikuasai oleh pemberontak. Dengan menggunakan taktik dan strategi yang cerdik, akhirnya Suriadipati dan Indra Manggala berhasil menyelamatkan kepala bupati Karawang tersebut. 

Menurut catatan sejarah, sebelum mencapai lokasi di Manggung Jaya yang telah direncanakan sebagai tempat pemakaman Singaperbangsa, mereka beristirahat disendang pinggir irigasi didaerah Ciranggon, karena kasian melihat kepala Singaperbangsa kotor akhirnya mereka menyempatkan untuk mencuci kepala Singaperbangsa disebuah Kobak/Sumur.

Akibat kecerobohan mereka warna air kobak tersebut berubah menjadi merah dan berbau tidak sedap, akibatnya mahluk halus penunggu sendang tertarik pada kepala Singaperbangsa, dengan kekuatan ilmu gaib yang dimiliki oleh Indra Manggala dan Suriadipati mencoba berkomunikasi dengan mahluk tersebut.

namun mereka menyadari kekuatan mahluk tersebut lebih kuat, pada saat yang bersamaan mereka bertemu dengan rombongan yang membawa kambing. Dia menjelaskan tentang kesulitan yang dihadapinya dan meminta mereka untuk menyumbangkan satu ekor kambing sebagai tumbal pengganti potongan kepala Singaperbangsa. dan para rombongan memberikan satu kambing jantan.


Kemudian, kambing tersebut disembelih dan kepala kambing dipisahkan dari tubuhnya. Potongan kepala kambing tersebut kemudian ditempatkan di sekitar sendang Kobak Sumur menggunakan batang bambu kuning, dengan tujuan untuk membingungkan makhluk halus yang tertarik pada potongan kepala Singaperbangsa.

Dengan ritual sederhana tersebut, mereka berhasil melarikan diri dari siluman dan mereka meyakini bahwa siluman tersebut tertarik pada kepala kambing yang masih basah dan bau anyir. dan kembali untuk mengambilnya. Konon, dari peristiwa tersebut terbentuklah pantangan di daerah Ciranggon yang melarang memelihara dan menyembelih kambing, termasuk untuk tujuan berkurban.

3. Makam Syekh Abidin

Makam Syekh Abidin terletak didusun Ciranggon RT24/RW05, Desa Ciranggon dengan luas situs 20m persegi, pada awalnya ini hanya sebuah makam dan situs cagar budaya, namun sekarang fungsinya bertambah menjadi tempat ziarah.

Gambar 4. Makam syekh Abidin
Gambar 4. Makam syekh Abidin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun