Mohon tunggu...
Lutfillah Ulin Nuha
Lutfillah Ulin Nuha Mohon Tunggu... Wahabi Lingkungan

Tumbuh sehebat do'a ibu | Menjadi ruang bagi ide-ide yang dianggap terlalu idealis untuk dunia yang sibuk menghitung untung-rugi |

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

PHK Nasional dan Kekuatan Kata 'Percayalah'

25 Juli 2025   10:55 Diperbarui: 25 Juli 2025   10:55 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Prabowo Subianto (Sumber: Facebook Prabowo Subianto)

Bayangkan sebuah negeri yang sedang diguncang gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, tapi presidennya justru tampil penuh percaya diri dengan kalimat sakral: "Percayalah, Presidenmu akan bekerja sekeras-kerasnya."

Betapa sejuknya hati ini, meski perut tetap lapar dan cicilan tak kunjung lunas. Karena di negeri yang katanya kaya ini, janji adalah mata uang yang lebih stabil daripada rupiah. Apalagi kalau yang berjanji adalah Presiden. Serius, siapa yang butuh pekerjaan kalau sudah punya janji?

---

Antara Optimisme dan PHK: Drama Cinta Sepihak

Presiden RI dan Wakil Presiden RI (Sumber : Fb Prabowo Subianto)
Presiden RI dan Wakil Presiden RI (Sumber : Fb Prabowo Subianto)


Dalam acara HUT ke-27 PKB, Presiden Prabowo tampil meyakinkan. Ia menyatakan akan menjaga agar tidak ada alasan untuk PHK. Ironisnya, saat bibir beliau mengucapkan janji manis tersebut, data dari Kementerian Ketenagakerjaan sudah membisikkan kenyataan pahit: 42 ribu lebih rakyat kehilangan pekerjaan hanya dalam 6 bulan pertama 2025.

Apa itu artinya kita kurang percaya? Atau justru kurang sabar? Bukankah janji politik, seperti cinta dalam drama Korea, memang harus diuji lewat penderitaan?

---

Amerika Salah Lagi?

Seperti biasa, ketika masalah datang, mari cari kambing hitam. Kali ini, kambingnya datang dari Washington. Presiden Trump (yang entah bagaimana bisa comeback) dituding sebagai biang keladi tekanan ekonomi global. Tarif impor katanya membuat ekonomi Indonesia goyah, pabrik tutup, dan buruh dicoret dari absensi. Tapi tenang, masalah kita bukan karena salah urus dalam negeri. Bukan karena investor hengkang. Bukan karena aturan berubah tiap ganti menteri. Semua salah Trump.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun