Mohon tunggu...
Lutfi Koto
Lutfi Koto Mohon Tunggu... Lainnya - Long life learning - Education
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Always learning - Always education

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Latar Belakang Penulisan Tema Kebiasaan Menyontek pada Peserta Didik

17 Juli 2022   10:59 Diperbarui: 17 Juli 2022   11:02 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://www.kajianpustaka.com/

Semakin tingginya tingkat kesadaran akan pentingnya arti pendidikan membuat semua orang sadar bahwa pendidikan yang baik harus dilakukan dengan proses yang baik. 

Saat ini semakin banyak pelajar sadar dan meninggalkan kebiasaan menyontek. Bagi penulis lain yang menulis kajian tentang menyontek berikut salah satu latar belakang penulisan kebiasaan menyontek pada pelajar yang diawali dengan sudut pandang yang sangat general. Semoga bermanfaat.

Bagi Sebagian masyarakat Pendidikan merupakan salah satu cara untuk mencapai kesejahterahan. Pendidikan juga berfungsi untuk membentuk karakter manusia yang lebih baik. 

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 (Sistem Pendidikan Nasional) Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis dan bertanggung jawab.

Setiap warga negara wajib ikut serta mewujudkan tujuan pendidikan Indonesia. Bahkan Pembukaan Undang-undang secara lantang menegaskan bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa salah satu dari cita-cita bangsa. 

Kita wajib berbangga atas prestasi anak negeri yang mengharumkan nama bangsa. Namun jika dilihat secara global, masih banyak yang harus kita benahi dari sistem pendidikan Indonesia. 

Kita tidak bisa menghindari kenyataan bahwa masih ada beberapa civitas akademika yang melanggar aturan dalam melaksanakan sistem pendidikan. Pelanggaran yang terjadi seolah kompleks, penyimpangan dimulai dari lini bawah sampai ke lini atas dari sistem pendidikan nasional.

Adapun penyimpangan yang dapat kita rasakan sendiri adalah masih banyaknya oknum pemerintahan yang korupsi, belum meratanya pendidikan dan penempatan jabatan yang tidak tepat. 

Dalam penulisan makalah ini, penulis memfokuskan pada penyimpangan yang dilakukan pada lini bawah, yaitu pelanggaran yang dilakukan oleh objek dari sistem pendidikan nasional. 

Salah satu kesalahan (kebiadaban) yang dilakukan adalah kebiasaan menyontek. Menyontek tidak hanya dilakukan oleh pelajar tingkat dasar dan menengah, namun yang paling parah kebiadaban ini juga dilakukan oleh calon pendidik dan pendidik (guru dan dosen).

Jika dilihat secara global, prestasi pendidikan di Indonesia belum membanggakan. Banyak survey yang menunjukkan buruknya prestasi pendidikan dinegeri ini, salah satunya  Laporan dari Bank Dunia yang menyatakan : keterampilan membaca siswa kelas 4 SD Indonesia paling rendah di Asia Bagian Timur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun