Mohon tunggu...
Lusia Missa
Lusia Missa Mohon Tunggu... Lainnya - Hargailah Diri-Mu Sendiri

Ketika Kamu Menghargai Diri Mu, Orang lain juga akan Menghargai Diri Kamu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bunga Cantik Berhati Busuk

1 Februari 2021   09:38 Diperbarui: 1 Februari 2021   09:43 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bunga Cantik Berhati Busuk

Padang yang begitu luas ditumbuhi berbagai tanaman yang indah.

Namun, ada satu tanaman yang sangat indah dari semua tanaman yang berada di padang tersebut.

Tanaman itu mempunyai bunga -  bunga yang tumbuh dengan sangat cantik yang menghiasi tubuhnya.

Bunga -- bunga itu mengeluarkan aroma yang sangat harum serta manis jika dicicipi, sehingga menarik banyak leba untuk datang menghisap sari manisnya.

Karena ke-indahannya, tanaman ini selalu mendengarkan pujian indah dan cantik dari tanaman lain dan juga para manusia serta hewan -- hewan yang melintasi padang tersebut.

Setiap hari Ia selalu menyemprotkan aroma -- aroma manisnya dengan sangat banyak sehingga membuat iri pada tanaman -- tanaman lainnya.

Rasa pujian yang selalu Ia terima, membuat dirinya menjadi lebih serakah.

Dia mulai lebih ekstra merawat dirinya, menjaga bunga -- bunganya agar terlihat lebih indah dan cantik dari biasanya.

Dia juga selalu mengeluarkan aroma manisnya yang lebih banyak dari biasanya dengan tujuan terselubung.

Hari berganti hari, bulan berganti bulan hingga tiba penghujung bulan penuh kejutan bagi para tanaman.

Musim Kemarau Yang Biasanya Selalu Dimulai Dari Bulan Maret Kini Diprediksikan Oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Akan Dimulai Pada Pertengahan Bulan Februari. Dikatakan Pada Tahun Ini, Musim Kemarau Akan Lebih Lama Dari Tahun Lalu.

Terlalu sibuk mempercantik diri, dia lupa kalau dia belum cukup menampung air untuk kelangsungan hidupnya di bulan penuh kejutan ini.

Dari waktu ke waktu bunga -- bunga cantiknya mulai rontok satu persatu dari tangkainya. Membuat dia menjadi stress takut -- takut dia tidak seindah biasanya.

Dia terus berusaha mempertahankan bunga yang masih tersisa, namun sayangnya dia tidak menyadari kalau setiap daun yang ada pada dirinyapun ikut berguguran, karena pasokan air dalam batangnya yang mulai menipis.

Ketika Ia menengok kesetiap penjuru padang itu,  dia merasa kaget karena tidak ada satupun dari tanaman -- tanaman yang berada disana bernasip  sama dengannya.

Dia juga melihat para leba yang dulunya selalu dan tidak pernah absen menghisap sarinya kini beralih darinya.

Setiap harinya, keadaanya mulai terpuruk dan akhirnya tanaman itu mati karena kehabisan sumber air. Sekarang tidak terdengar pujian -- pujian indah melainkan cemohan yang diterima

Ini hanya cerita fiksi.. Maaf jika terdapat kesamaan dengan cerita ini..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun