Mohon tunggu...
Luqyana Izzati Kartika Utama
Luqyana Izzati Kartika Utama Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA PWK UNIVERSITAS JEMBER

Kota yang padat penduduk akan terus bertambah, jika tidak di kelola dengan baik akan menjadi lingkungan kumuh.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perumahan Dalam Mata Perencana

5 Oktober 2022   21:13 Diperbarui: 5 Oktober 2022   21:22 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perumahan merupakan bentuk dari implementasi dari permukiman elit. Yang dimana tujuan dibangunnya area perumahan adalah untuk memenuhi sarana permukiman masyarakat agar terkondisi dan tertata dengan baik dan juga untuk mengurangi permukiman kumuh yang masih banyak terbentuk di sekeliling kota besar. 

Pembangunan perumahan harus didasari atas bentuk pemenuhan kebtuhan publik, pemenuhan kebutuhan kota yang semakin berkembang. Kota yanga semakin berkembang maka tingkat demografi yang tinggi mengakibatkan permintaan akan tempat tinggal juga bertambah. 

Perumahan salah satu solusi untuk penataan ruang kota yang lebih baik melihat tingkat demografi di Kota pasuruan sendiri juga terus menunjukkan kenaikan. Perumahan bersubsidi yang terus dikembangkangkan oleh pemerintah Kota Pasuruan ini terus diperluas ke daerah daerah lainnya selain daerah yang terpusat.

Lahan Pertanian yang terus berkurang karena perumahan yang terus bertambah, menjadikan produksi pertanian di Kota Pasuruan juga terus menurun. 

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Kota Pasuruan menunjukkan bahwa sejak tahun 2000an lahan pertanian mulai berkurang sedikit demi sedikit akibat pengalihfungsian lahan menjadi lahahan perumahan. Lahan perumahan memiliki dampak negatif yaitu mengakibautkan daya serap air juga berkurang.

 Perumahan yang seharusnya yaitu memiliki ruang sebagai tempat dalam penyerapan air supaya tidak terjadi bencana banjir terus menerus. Daya serap air pada perumahan yang sering terhambat mengakibatkan mobilisasi air untuk keluar juga terhambat.

Kota yang terus berkembang akan rajin dalam melakukan pemekaran secara alami ataupun dengan adanya perencanaan. Namun ada juga sisi kota yang harus selalu diperhatikan supaya tidak terjadi ketimpangan lahan yaitu pinggiran kota selalu diamnfaatkan menjadi permukiman kumuh tanpa pemilik yang jelas. 

Dari situ, kita dapat melihat bahwa faktor ekonomi juga berperan dalam menentukan bentuk permukiman yang akan kita pilih. Apakah kita akan menjadi tuan rumah dari permukiman kumuh atau dari perumahan yang elit?. 

Kawasan perumahan selalu memiki kelebihan yang menggiurkan untuk menarik para investor dan pembeli rumah tu sendiri. Faktor utama perumahan yang sering dijadikan patokan adalah dekat dengan pusat kota, memiliki lingkungan yang nyaman dan bersih.

Lahan di Kota pasuruan sendiri memliki variasi harga yang sangat beragam, diukur dari seberapa dekat dengan pusat kota dan juga lingkungan sekitar berpengaruh dalam permintaan lahan perumahan yang terus mengalami kenaikan. Kebutuhan yang berbeda beda setiap elemen manusia seperti yang menginginkan dekat dengan tepat kerja atau pun sekolah. 

Mengakibatkan perlu adanya penambahan dan perluasan daya tampung perumahan. Penambahan ini sendiri tidak hanyadalam bentuk jumbahnya namun juga mementingkat harga yang sesuai dengan penghasilan rata rata masyarakat di Kota Pasuruan supaya tidak terjadi mubazir lahan atau lahan perumahan yang tidak laku karena harga yang tidak sesuai dengan fasilitis dan kualitas yang tidak susai dengan harga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun