Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sila "Persatuan Indonesia" dan Kita yang Gemar Bertengkar karena Perbedaan

2 Juni 2021   18:16 Diperbarui: 2 Juni 2021   18:30 3272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi sila ke 3 Pancasila | sumber gambar : gurupandai.com

Misalnya, keputusan untuk menikah atau melajang selamanya. Ini kan sebetulnya sudah ranah personal. Tapi kenapa hal privat semacam itu bisa membuat orang bertengkar?

Hanya karena kebiasaan yang lazim di masyarakat kita bahwa seseorang yang telah cukup umur dan mapan adalah menikah, lantas ada orang yang memilih sebaliknya, kita ramai-ramai menghakiminya.

Katanya hidup adalah pilihan. Kalau begitu, persoalan menikah atau tidak menikah juga bagian dari pilihan hidup seseorang bukan?

Terlepas dari pilihan hidupnya yang berbeda dengan mayoritas orang, ia pasti punya alasan. Lalu, kenapa kita tidak menghormati saja pilihannya?

Menghormati dan bersikap toleran atas pilihan hidup seseorang bukan berarti kita harus setuju dan mengikuti pilihan hidupnya.

Toleran tapi tetap tegas memegang prinsip dan nilai hidup masing-masing. Tanpa perlu bertengkar. Tanpa perlu saling menyalahkan. Bukankah begitu seharusnya kita menyikapi perbedaan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun