Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Feminitas Beracun dan Persaingan Sesama Perempuan yang Seharusnya Dihentikan

25 Februari 2021   12:43 Diperbarui: 28 Februari 2021   15:43 1413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, menjadi perempuan mandiri itu wajib.

Perempuan mandiri bukan berarti tidak boleh menikah. Ada banyak perempuan mandiri yang tetap menikah. Bahkan ada pula yang memilih menjadi ibu rumah tangga. Dan banyak yang memilih hal tersebut secara sadar. 

Perempuan mandiri bukan berarti tidak butuh bantuan siapapun. 

Sikap mandiri sejatinya adalah mengurangi ketergantungan diri terhadap orang lain, memiliki prinsip hidup yang kuat dan mampu mengambil keputusan atas hidupnya. 

Dengan menjadi perempuan mandiri, mereka justru meringankan beban dan kesulitan orang-orang di sekitarnya. 

Perempuan mandiri juga tidak mudah dimanfaatkan dan "disetir" oleh orang lain karena ia punya prinsip yang kokoh. Kalau A ya A, B ya B. 

Jadi, apa sih yang harus ditakutkan dari perempuan mandiri? 

Kedua, belajarlah untuk mengenali kekuatan dan kelemahan diri. 

Budaya patriarki telah membuat perempuan kesulitan untuk mengenal dan menjadi dirinya sendiri. 

Semua persepsi tentang dirinya dibentuk ,didefinisikan dan didikte oleh laki-laki. 

Perempuan tegas dianggap galak dan kasar. Perempuan kuat dan mandiri dianggap kurang feminin. Perempuan sukses dianggap ingin mendominasi laki-laki. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun