Masalah utang-piutang adalah masalah yang sensitif. Mau nolak, tapi nggak enak, takut dikatain pelit. Kalau ngasih, takut uangnya nggak balik. Belum lagi ketika menagih utang ternyata yang ditagih malah amnesia.Â
Bilangnya lupa, belum ada uang, uangnya habis dipakai untuk bayar utang ke siapa, macam-macam alasannya untuk menghindar dari melunasi utang.Â
Padahal di sosmednya, dia barusan posting foto lagi jalan-jalan dan makan-makan di restoran mewah. Kezel nggak tuh? Ada uang bukannya dipakai untuk bayar utang dulu malah dipakai untuk jalan-jalan dan makan-makan.Â
Generasi Milenial Dinilai Lebih Konsumtif
Beberapa riset mengenai pola konsumsi dan pengelolaan keuangan generasi milenial menunjukkan bahwa generasi milenial rata-rata belum memiliki pengelolaan dan perencanaan keuangan yang baik. Generasi milenial dinilai masih cukup konsumtif menggunakan uangnya.Â
Seperti misalnya riset yang dilansir oleh IDN Research Institute yang berjudul Indonesia Millenial Report 2019 (PDF), menunjukkan hanya 10,7% dari pendapatan yang ditabung oleh generasi milenial dan 51,1% dari pendapatan habis digunakan untuk keperluan bulanan. Sementara minat investasi generasi milenial masih terbilang rendah, yaitu hanya 2%.Â
Aidil Akbar Madjid, seorang perencana dan penasihat keuangan independen, menyatakan dalam salah satu artikelnya yang diterbitkan di detik.com (baca disini), salah satu kesalahan keuangan yang sering dilakukan para milenial adalah tidak mempersiapkan dana darurat.Â
Milenial seringkali terlalu mengikuti nafsu jalan-jalan sambil selfie di tempat-tempat yang instagramable atau ngopi-ngopi cantik dan mencoba makanan di restoran baru.Â
Kecenderungan lainnya yang biasa dilakukan milenial adalah sering ganti gawai (HP atau laptop) setiap ada seri keluaran terbaru demi bisa eksis.Â
Apalagi dengan adanya e-commerce, seperti Lazada, Shopee, Tokopedia dll semakin memberi kemudahan bagi milenials dalam berbelanja. Pakaian/produk garment dan gawai (HP, komputer, laptop) adalah produk-produk yang paling banyak diminati dan dibeli oleh milenial ketika berbelanja online.Â