Terakhir, berani menertawakan kegagalan itu sendiri. Ketiga hal ini sebenarnya saling berkaitan. Ketika kita bisa memaafkan diri sendiri, selanjutnya kita pasti bisa menemukan hal-hal baik untuk disyukuri, dan akhirnya kita sadar bahwa kegagalan itu tidak ada apa-apanya dibanding dengan nikmat Tuhan yang sedemikian banyaknya.Â
Jadi, kalau kamu sudah bisa menertawakan masa lalumu, bisa menertawakan kegagalanmu, itu artinya kamu sudah ikhlas dan siap membuka lembaran baru.Â
Sekian tulisan receh dari saya. Semoga kita bisa menghindarkan diri dari self-blaming. Selamat pagi.
Salam hormat. Â