Mohon tunggu...
Niken Marth Lumowa
Niken Marth Lumowa Mohon Tunggu... Sekretaris - Pegawai Swasta

Travelling, Business, Aerobic Zumba and Bodycombat, Jogging

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketika 2 Kata Menyibak Relung Hatinya (Part 2)

18 Juli 2019   16:00 Diperbarui: 18 Juli 2019   16:11 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Temanku "Tessa", sudah sering bilang mau resign dari kerjaannya, kesibukkannya bekerja membuat dia sering mengeluh dan curhat ke aku, keinginan mengundurkan diri  dari tempat dia bekerja selalu tidak sejalan dengan kata hatinya, sepertinya ada sesuatu yang harus dibereskan di dalam kehidupannya Tessa,.....antara perkataan dan perbuatan sering tidak sejalan...

Ken!! katanya, ...kamu bosan apa ngak ke aku, aku kan sering mengeluh ke kamu, baik soal pekerjaan, bosku, mapun yang lainnya tentang kehidupannku, kadang kamu nasihati aku tapi akunya tetap mengeluh untuk hal yang sama, apa kehidupanku sedang galau ya, Ken!!!, 

kehidupanku  lebih banyak kuhabiskan tuk bekerja kadang berpengaruh dalam  perilaku ku, sampai-sampai anakku protes ke aku,...."mami selalu bilang cepat kalau mengerjakan sesuatu, ngak boleh lambat"...emang harus begitu ya mami,....harus cepat kalau mengerjakan sesuatu. Apa ini efek dari kebiasaan kerja di kantor harus cepat dan sigap dalam segala hal, ........menurut kamu gimana Ken!

Jawabku: Bisa ya dan bisa tidak, kebiasaan di kantor yang terus menerus kita lakukan memang kadang mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari, tapi semua itu tergantung kitanya, kalau kebiasaan yang baik kita lakukan di tempat kerja, dan sesuai dengan kehidupan di keluarga kita, ya ngak apa-apa sih Tessa, ....tapi kalau kamu "Tessa".....sepertinya perlakuan di tempat kerja  dengan di kehidupannmu ...."sama"..ngak ada bedanya....sampai anakmu protes, .....

jangan-jangan anakmu berpikir maminya sudah sibuk kerja,....sibuk chatting......., dan sibuk urus diri sendiri,.... Kataku sambil tersenyum. Tessa kalau boleh tahu, apa yang membuatmu bimbang, sering tidak sejalan antara ucapan dan perbuatan, dan keluhanmu selalu  mau resign....., kalau aku catat  sudah beribu-ribu kali bilang ke aku,.....bener ngak Tessa??????

Tessa: "  Iya, bener,,, emang aku sering ngeluh bilang mau resign, tapi ngak jadi-jadi, .....malah kerjaanku semakin bertambah dan menyita banyak waktu kehidupanku,...... sementara di sisi lain aku tidak berdaya kalau harus  resign,... .diam di rumah saja ngurus anak dan lain-lainnya,  ...yang ada nanti rumah tanggaku malah kacau......, 

kalau aku  tidak kerja kantoran.,.....gimana dong Ken....., kan loe lebih jernih berpikir kalau hal-hal yang menyangkut antara rumah tangga dan kerjaan kantor..kata Tessa sambil mukanya di dekatkan ke arahku dan sambil mengedipkan bulu matanya berkali-kali.....(bikin aq geli ngeliatnya)

Jawabku: "ehmmmmm..ehmmmmm, gayamu bikin aq kesedak nih Tessa,......begini saja Tessa, kamu kan keseringan nih mengeluh, yang ini yang itu, beginilah begitulah, sampai kadang-kadang perasaan mengeluhmu membuat kamu semakin tidak bahagia, ....

sebaiknya kamu mencoba untuk tidak mengeluh dalam segala hal,.....biar kehidupanmu lebih bersukacita, karena mengeluh itu indentik dengan mengeluarkan energi negatif yang kadang membuat lingkungan sekitar juga kadang bisa  berimbas tidak bahagia.  

Tessa: "betul Ken!!!, apa yang kamu katakan sungguh betul  bukan kebetulan!!!,  sepertinya aku harus meneguhkan hatiku dan hidupku untuk "No Complaint in my life", agar bisa menjadi pribadi yang bahagia, memberikan aura positif dimanapun kita berada, meskipun sulit untuk dimulai tapi aku akan mencobanya bertahap-tahap dengan tidak mengeluh.

Pertemuan yang tidak sia-sia, rasa penasaranku yang sudah sekian lama terhadap kegalauan Tessa dengan keluhannya yang sudah menjadi kebiasaan buruk, sudah terselesaikan, hanya 2 kata "No Complaint" atau Tidak Mengeluh, 2 kata yang menakjubkan untuk membuat seseorang bisa berbahagia dan menularkan perasaan bahagia di sekitarnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun