(1) Muaddib ( Pendidik )
      Guru sangat berperan sebagai Muaddib, karena diambil dari kata adab, yang berarti seorang guru wajib mengajarkan adab kepada muridnya. Dan muaddib juga dapat berperan di depan masyarakat dengan mengingatkan untuk melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangannya.
      Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjelaskan, orang yang menuntut ilmu wajib menghiasi dirinya dengan akhlak, sebab tanpa akhlak, ilmu yang didapat tak akan memiliki faedah sama sekali. Kepandaian seseorang tidak akan bermanfaat secara maksimal apabila tidak dibarengi dengan akhlak mulia, sebab akhlak adalah ruh utama untuk bermanfaatnya ilmu.
(2) Musaddid ( Pelurus Informasi )
      Islam banyak memberikan informasi melalui Al-Qur’an dan Hadits, untuk menyelesaikan dan menangkis persoalan masalah yang ada di dunia. Dengan itu guru hadir memberikan ilmu pengetahuan yang berupa informasi yang lurus kepada kaum yang belum mengetahui apapun itu, bukan memutarbalikkan kebenaran, melebih-lebihkan, merekayasa, memanipulasi atau mendistorsi fakta.
(3) Mujaddid ( Pembaharu )
      Guru memberikan ilmu untuk memberi pembaharuan, atau mengajak seseorang untuk mengubah ke arah yang lebih baik, serta menghilangkan pemahaman yang salah. Tugas utama guru adalah memberi pengetahuan kepada peserta didik agar yang belum mengetahui menjadi tahu dan berilmu.
     Â
(4) Muwahid ( Pemersatu )
      Guru disini sebagai pemersatu antara yang pro dan kontra terhadap suatu masalah. Menjadi pemisah dan orang ketiga untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, atau sebagai jembatan yang mempersatukan dua diantaranya. Dengan ini kita diajarkan untuk mengambil sisi baik dan adil dalam menyikapi sesuatu.
(5) Mujahid ( Pejuang )