Mohon tunggu...
Lubabah Addiini
Lubabah Addiini Mohon Tunggu... -

Fakultas FEBI| Ekonomi Syariah| ES3| NIM:E20172128

Selanjutnya

Tutup

Money

Rahasia Sepertiga Makan untuk Sepertiga Malam

23 Februari 2018   11:44 Diperbarui: 23 Februari 2018   12:00 6720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pada masa Rasulullah, ada seorang tabib yang dikirim dari Mesir ke Madinah sebagai tanda persahabatan. Namun, 8 bulan kemudian, tabib ini akhirnya pulang lagi ke mesir. Bukan karena dia tidak betah justru ia sangat akrab dan dikenal baik oleh masyarakat di Madinah. Melainkan karena selama 8 bulan ia bertugas di Madinah tak ada satupun orang sakit yang datang untuk berobat ke tempat prakteknya.

Sedangkan di Mesir, jasanya mungkin lebih dibutuhkan. Sebelum pulang, tabib ini berpamitan kepada Rasulullah dan bertanya pada beliau apa rahasia umat Rasulullah selalu terlihat sehat dan tak pernah sakit. Rasulullah menjawab: "Kami adalah umat yang tidak makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang."

Ada pula hadits Rasulullah yang berkaitan dengan cerita tersebut. Ialah,

"Dari Shalih bin Yahya bin al-Miqdam bin Ma'di Kariba dari ayahnya dari kakeknya Miqdam berkata: saya mendengar Rasul SAW bersabda: 'Tidaklah anak adam mengisi penuh suatu wadah yang lebih jelek dari perutnya, cukuplah bagi mereka itu beberapa suap makan yang dapat menegakkan punggungnya, maka seharusnya baginya sepertiga untuk makan, sepertiga untuk minum, sepertiga untuk dirinya atau udara.'" (HR. Al-Baihaqi)

Maksud dari hadits diatas, kita dianjurkan untuk tidak berlebih-lebihan ketika makan. Makanlah beberapa suap saja hanya untuk menegakkan tubuh kita. Maka seharusnya yaitu, 1/3 untuk makan, 1/3 untuk minum, dan 1/3 untuk bernafas. Pada zaman dahulu, perintah ini merupakan salah satu bentuk keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT.

Sedangkan kita yang hidup pada zaman yang rentang waktunya sangat jauh dari zaman Rasul. Banyak orang-orang sekarang yang mengabaikan anjuran dari hadits tersebut. Hal ini disebabkan juga karena orang-orang sekarang yang dapat mengakses makanan dimana saja, kapan saja, walaupun mereka tidak merasa lapar sekalipun. Padahal jika kita mengikuti anjuran Rasul banyak sekali keutamaan yang terkandung di dalamnya.

Salah satu contohnya penemuan Kalluri Suba Rao, ahli biologi molekuler(2004): makan sedikit memungkinkan tubuh untuk lebih "berkonsentrasi" memperbaiki dirinya sendiri, sehingga kegiatan perbaikan DNA , membuang zat-zat toksin keluar tubuh, dan regenerasi sel-sel rusak dengan sel sehat dapat berlangsung lebih optimal.

Sedangkan apabila kita makan banyak melebihi batasan, maka tubuh akan lebih sibuk dengan kegiatan katabolisme (menguraikan makanan-makanan itu dalam tubuh) dan "tidak sempat" memperbaiki dirinya sendiri. Inilah salah satu pengundang berbagai penyakit seperti kolesterol, diabetes, darah tinggi, dan lain-lain yang dapat memperpendek umur manusia zaman sekarang.

Ada juga, pada tahun 2006, Christian Leeuwenburgh dari Institute of Aging Universitas Florida menemukan bahwa mengurangi porsi makan sebanyak 8% saja dapat mencegah banyak kerusakan organ akibat penuaan. (porsi makan yang dimaksud adalah 'porsi makan sampai kenyang' yang biasa dikonsumsi orang sehari-hari).

Nah sekarang bagaimana jika kita makan secara berlebihan? Hadits rasulullah yang ada di kitab 'Lubabul Hadits' yang sudah diterjemah dalam buku 'Untaian Hadits Bekal Juru Dakwah'.

Nabi Muhammad saw. bersabda: "Barangsiapa yang makan sampai kekenyangan, maka dia telah memakan sesuatu yang haram." Ada pula hadits rasulullah yang mengatakan bahwa, "Orang yang banyak tidur dan makan itu tidak akan mendapat kesehatan(mudah sakit). dan tidak ada obat dari sesuatu yang haram."

Ilmu pengetahuan modern membenarkan perintah Nabi Muhammad tersebut dalam kajian medis. Contoh kajian medis jika perut dalam kondisi terlalu kenyang yaitu, jika makanan dalam lambung terlalu penuh, maka enzim tidak dapat mencerna makanan secara sempurna. Makanan yang tidak tercerna secara sempurna ini akan masuk ke usus dan menyebabkan fermentasi, salah cerna, dan menimbulkan gas.

Inilah yang menyebabkan wasir, kembung hingga dapat berakibat muntah dan diare. Maka dari itu idealnya perut sebaiknya terdiri tiga bagian 1/3 bagian makanan, 1/3 air, dan yang penting juga 1/3 udara. Ada yang bertanya pada saya, "ukuran dari 1/3 makan itu seberapa?". Maksud dari 1/3 makan itu intinya makan secukupnya, tidak berlebihan/kenyang.

Seorang dokter berkebangsaan Arab, Harits bin Kaldah berkata, "sesungguhnya yang mematikan semua makhluk yang ada di daratan adalah rasa kenyang yang berlebihan dan terkumpulnya makanan dalam perut sehingga makanan itu tidak sempat dicerna. Andai saja penghuni kubur ditanya, 'Apa yang menjadi penyebab kematianmu?' tentu mereka menjawab, 'Berlebihan dalam makanan.'"

Pembahasan selanjutnya tentang rahasia 1/3 makan untuk 1/3 malam. Dalam satu riwayat yang bersumber dari Imam Syafi'i disebutkan bahwa makan berlebihan akan menjadikan tubuh berat, menurunkan kecerdasan, menjadikan kantuk, dan melemahkan (semangat) orang yang bersangkutan untuk beribadah.

Ulama kita yang ahli ibadah di keheningan malam di masa lalu telah memberitahukan kepada kita dampak negative yang bersumber dari makan secara berlebihan. Yaitu lemahnya semangat untuk bangun dan melaksanakan shalat di 1/3 malam. Oleh karenanya, Hasan r.a. berkata, "Barangsiapa yang diberi kekuatan oleh Allah swt. Untuk menjalankan ketaatan kepada-Nya, maka ia tidak makan secara berlebihan. Dan, barangsiapa yang mampu menjaga perutnya maka dia juga mampu menjaga ketaatan kepada Allah swt."

Diriwayatkan bahwa ada seseorang yang mendatangi Muhammad bin Sirrin, ia berkata kepadanya, "Ajarkan kepadaku ibadah dan shalat malam!" Ibnu Sirin bertanya kepadanya, "Beritahukan kepadaku tentang dirimu, bagaimana kamu makan?" Ia menjawab, "Aku makan sampai aku merasa kenyang."

Ibnu Sirin berkata, "Itu adalah makannya binatang." Lalu ia melanjutkan pertanyaannya, "bagaimana kamu meminum air?" Ia menjawab, "Aku minum sampai aku merasa puas." Ibnu Sirin berkata, "Itu adalah minumnya binatang ternak. Pergilah kamu dan belajarlah bagaimana cara makan dan minum. Setelah itu datanglah kemari lagi untuk belajar ibadah dariku."

Ulama terdahulu memberikan kata-kata mutiaranya sebagai penjelasan terhadap bahaya yang ditimbulkan dari makanan dan minuman terhadap shalat malam. Dengan adanya kata mutiara ini, diharapkan agar kita terbangunkan dari kelalaian dan tersandarkan dari bujuk rayu hawa nafsu yang selama ini menghiasi kehidupan kita yang menjadikan kita malas dan tidak berdaya untuk bermunajat kepada Allah swt. Di keheningan 1/3 malam.

Sebaik-baik kata mutiara sebagai penutup pembahasan ini, adalah ungkapan yang pernah diucapkan orang yang ahli ibadah dan sosok yang zuhud, Ibrahim bin Adham r.a. Ia berkata, "Barangsiapa yang menjaga perutnya maka ia menjaga agamanya. Barangsiapa yang menjaga rasa lapar maka ia akan memiliki akhlak yang baik. Sesungguhnya kemaksiatan kepada Allah swt. Itu jauh dari orang-orang yang perutnya lapar."

Nabi saw bersabda: "Orang yang terdekat denganku pada hari kiamat adalah orang yang paling banyak laparnya dan orang yang berfikir dari kamu semua."

Sumber

  • Muhammadun Thaifuri. 2009. UNTAIAN HADITS BEKAL JURU DAKWAH. Demak. Ampel Mulia Surabaya.
  • Kalluri Suba Rao. 2004. Dietary calorie restriction, DNA repair and brain aging. Journal of Molacular and cellular Biochemistry volume 253. ISSN 0300-8177 (Print) 1573-4919 (online). Dapat diakses di website Springerlink
  •  Ahmad Musthafa Qasim. 2004. Bukan Shalat Biasa. Jakarta. Pena Pundi Aksara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun