Mohon tunggu...
Lukman Bin Saleh
Lukman Bin Saleh Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Guru Madrasah Aliyah NW Sambelia- Lombok Timur FB:www.facebook.com/lukmanhadi.binsaleh

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Mobil Listrik Ricky Elson di Mata Tukang Baca Koran

5 September 2015   19:13 Diperbarui: 6 September 2015   20:14 3072
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Perusahaan Taxi Norwegia, Miljo Taxi menggunakan Moblis buatan Tesla untuk seluruh armadanya. Bahkan masyarakat Norwegia sampai menyempatkan diri naik taksi Tesla hanya untuk jalan-jalan diakhir pekan.

Masih di Norwegia. Menurut studi Norwegian Public Roads Administration. Moblis sudah menguasai 85% jalur bus saat jam sibuk. Moblis di sana juga terhindar dari pembayaran tol atau biaya parkir, di lahan parkir mereka bisa sekaligus mengisi listrik mobil. Bahkan terhindar dari pajak Norwegia yang terkenal tinggi.

Di Belanda Moblis makin populer. Pemerintah sampai membentuk tim khusus, E-Team, terdiri dari pemerintah dan swasta untuk mengekplorasi Moblis.

Prancis menggulirkan program Conversion Premium. Pengguna mobil BBM bisa menukar mobilnya dengan mobil listrik baru dengan subsidi sampai USS 11.000.

Mitsubishi Motor telah bekerjasama dengan pemerintah Monaco, Eslandia dan Hongkong untuk program Moblis. Mitsubishi memasok i-MiEV ke negera-negara tersebut. Termasuk Belanda yang menyusul kemudian.

Bahkan Uni Eropa membuat aturan bahwa emisi rata-rata mobil harus memenuhi 95 gram/Km pada 2020. Mobil BBM hampir mustahil memenuhi ini. Artinya, mobil BBM sudah mendekati ajal di Uni Eropa. Berganti dengan era mobil listrik.

Produsen mobil asal China, Beijing Auto International Corporation (BAIC) telah memilih Malaysia sebagai lokasi investasi menyiapkan basis produksi mobil listriknya. Bekerja sama dengan perusahaan Malaysia, Amber Dual Sdn Bhd. Meproduksi Moblis untuk diekspor ke seluruh negara Asia tenggara, termasuk Indonesia. Dan akan bergulir mulai bulan Juli 2016.

Lalu kenapa orang sekelas kepala BPPT masih terlihat santai-santai dan malah cendrung meremehkan putra bangsa yang mencoba berusaha membuat negara ini tidak tertinggal dari negara-negara lainnya?

Betul teknologi Moblis belum terlalu maju, terutama batrainya. Isi ulangnya lama dan mahal. Tapi justru karena itulah kita harus segera ikut bermain, agar tidak ketinggalan. Jangan menunggu pabrikan-pabrikan mobil BBM mendominasi lagi.

Betul infrastruktur pengisian listriknya belum memadai. Tapi masak iya kita menunggu dulu pemerintah membangun stasiun-stasiun pengisian listrik sepanjang jalan? Nanti pemerintah juga berfikir, ngapain buat stasiun pengisian listrik kalau Molis saja belum ada. Kapan mulainya kalau fola berfikir seperti ini?

Betul Moblis belum populer di Indonesia. Tapi masak iya kita harus menunggu dulu masyarakat ramai-ramai membeli Moblis impor baru kita mau peduli?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun