Tingkat literasi kita juga hanya berada pada rangking 64 dari 65 negara yang disurvei. Satu fakta lagi yang miris tingkat membaca siswa Indoneisa hanya menempat urutan 57 dari 65 negara (Republika, 12 September 2015).
Tampak jelas, perhatian pemerintah terhadap peningkatan budaya literasi sangat tidak serius. Walaupun UU No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan memberikan harapankepada kita akan berkembangnyabudaya literasi, namun implementasi UU tersebut masih jauh dari harapan.
Padahal, jika Literasi ini menjadi sebuah animo yang besar hingga berkelanjutan dan diperbincangkan dengan serius oleh para ahli atau pakar sehingga dengan demikian akan menjadi semakin membudaya.Â
Maka niscaya perkembangan suatu bangsa dalam ilmu pengetahuan dan teknologi pun akan bisa terus berkembang dan akan menjadi sebuah bonus demografi yang terus mendominasi didalam masyarakat melalui kesukaanya dalam terus menggali ilmu dan membuka wawasan luas melalui Literasi ini.
Kualitas suatu bangsa ditentukan oleh kecerdasan dan pengetahuannya, sedangkan kecerdasan dan pengetahuan di hasilkan oleh seberapa ilmu pengetahuan yang didapat, sedangkan bilmu pengetahuan di dapat dari informasi yang diperoleh dari lisan maupun tulisan.Â
Semakin banyak penduduk suatu wilayah yang semangat mencari ilmu pengetahuan, maka akan semakin tinggi peradabannya.Â
Budaya suatu bangsa biasanya berjalan seiring dengan budaya literasi, faktor kebudayaan dan peradaban dipengaruhi oleh membacayang dihasilkan dari temuantemuan kaum cendekia yang diabadikan dalam tulisan yang menjadikan warisan literasi informasi yang sangat berguna bagi proses kehidupan sosial yang dinamis (Seminar, Bulan, & Unib, 2015).
Budaya Literasi
Secara sederhana, literasi dapat diartikan sebagai sebuah kemampuan membaca dan menulis. Kita mengenalnya dengan melek aksara atau keberaksaraan.Â
Namun sekarang ini literasi memiliki arti luas, sehingga keberaksaraan bukan lagi bermakna tunggal melainkan mengandung beragam arti (multi literacies).Â
Ada bermacammacam keberaksaraan atau literasi , misalnya literasi computer (computer literacy), literasi media (media literacy), literasi teknologi (technology literacy), literasi ekonomi (economy literacy), literasi informasi (information literacy), bahkan ada literasi moral (moral literacy). Jadi, keberaksaraan atau literasi dapat diartikan melekteknologi, melek informasi,