Mohon tunggu...
Lukman Hakim Dalimunthe
Lukman Hakim Dalimunthe Mohon Tunggu... Penulis - Founder Perpus Rakyat

Menulis untuk Hidup

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

10 Kata-kata Ahmad Wahib Perihal Masalah Keagamaan yang Wajib Anda Ketahui

15 Februari 2020   11:22 Diperbarui: 15 Februari 2020   12:12 1525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ahmad Wahib merupakan salah satu pembaharu pemikiran Islam di Indonesia. Ia ketika itu sama-sama berproses di HMI dengan Nurcholish Madjid, Djohan Effendi, dan sebagainya. 

Ia memiliki sebuah catatan harian yang diberi judul Pergolakan Pemikiran Islam. Di dalam buku inilah ia menuliskan keresahannya terkait agama. Buku ini diterbitkan setelah ia meninggal.

Sebagai anak muda yang mencari jati diri keislaman dan hasil tulisan catatan harian, ia begitu akrab dan dekat dengan tokoh-tokoh yang ia ceritakan. 

Tanpa berlama-lama lagi, berikut 10 Quote Ahmad Wahib hasil pilihan saya. 

Aku belum tahu apakah Islam itu sebenarnya. Aku baru tahu Islam menurut HAMKA, Islam menurut Natsir, Islam menurut Abduh, Islam menurut ulama-ulama kuno, Islam menurut Djohan, Islam menurut Subki, Islam menurut yang lain-lain. Dan terus terang aku tidak puas. Yang kucari belum ketemu, belum terdapat, yaitu Islam menurut Allah, pembuatnya....

28 Maret 1969, halaman 27. 

Terus terang, aku kepingin sekali bertemu sendiri dengan nabi Muhammad dan ingin mengajaknya untuk hidup di abad 20 ini dan memberikan jawaban-jawabannya. Aku sudah kurang percaya pada orang-orang yang disebut "pewaris-pewarisnya".

22 Agustus 1969, halaman 37-38.

Buku Pergolakan Pemikiran Islam, foto: Lukman Hakim Dalimunthe
Buku Pergolakan Pemikiran Islam, foto: Lukman Hakim Dalimunthe

... Haram dan halal pada saat ini seharusnya tidak sama dengan haram dan halal pada tiga atau empat abad yang lalu atau bahkan pada masa nabi hidup. Karena itu seharusnya ada banyak dari hadist nabi atau bahkan ayat Qur'an yang tidak dipakai lagi karena memang tidak diperlukan dan kerena mudharat yang dikuatirkan di situ sudah, tidak ada lagi, berhubung nilai-nilai baru yang kini berlaku dalam masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun