Mohon tunggu...
lukmanbbs
lukmanbbs Mohon Tunggu... Guru - lukmanbrebes

Ngaji pikir dan dzikir

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Barokah untuk Sepasang Pengantin

22 Januari 2023   16:12 Diperbarui: 22 Januari 2023   16:18 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KH. Subhan Ma'mun pengasuh Pondok Pesantren Assalafiyah Luwungragi Brebes (Dokpri)

Keempat, doakan rumah tangga mas Faizul kirom dengan Wina Wulandari memiliki rumah tangga yang sakinah (tenang atau tenteram), mawadah (cinta kasih, dan warahmah (kasih sayang). Artinya sebuah keluarga yang harmonis mendatangkan ketenangan dan kenyamanan, memiliki perasaan kasih dan sayang oleh kedua mempelai. 

Kelima, memperoleh barokah dalam rizki, keturunan dan umurnya. Sambutan KH. Harun Abdul Manaf atas nama tuan rumah diakhiri dengan permohonan maaf atas segala tutur kata yang khilaf. 

Acara selanjutnya walimah pernikahan adalah maidho hasanah yang disampaikan oleh KH. Subhan Ma'mun pengasuh Pondok Pesanttren Assalafiyah Luwungragi Bulakamba Brebes.

 KH. Subhan Ma'mun mengawali ceramahnya, mengajak kepada para tamu yang hadir untuk mengintropeksi dan merefleksikan diri kita sendiri, yang mengalami proses perkembangan dari masa anak-anak, dewasa hingga menuju masa tua. 

Mas Faizul Kirom dulu kecil dan sekarang sudah berumah tanggga dan akan memiliki anak kecil pula. Begitu juga perjalanan manusia yang dulunya (Nabi Adam) diciptakan Allah Swt sebagai penghuni surga. Maka berimbas pada seluruh Nabi utusan Allah Swt memiliki kewajiban untuk menyerukan manusia agar kembali ke surga.

 Manusia lahir juga sebagai kholifah Allah Swt di dunia. Hal ini memiliki arti Allah Swt menciptakan manusia untuk menggantikan kelompok lama dengan kelompok baru (gantian). Jadi kholifah memiliki arti sebagai pengganti atau saling bergantian. Kita yang sudah sepuh (tua) di pertemuan ini, dulu insyaAllah ganteng dan sekarang sudah berubah dan yang menggantikan kegantengan kita adalah anak-anak yang masih muda. Dulu kita dirawat dan diasuh orang tua kita, sekarang kitalah yang mengasuh orang tua. 

Oleh karena itu, janganlah kita saling mengecewakan, baik saat kita diasuh oleh orang tua maupun saat berganti sebagai orang yang mengasuhnya, untuk tidak saling mengecewakan. Sama halnya dengan keshalihan orang tua (bapak dan ibu) dapat melaksanakan tugas dan peduli terhadap pendidikan anaknya. 

Selanjutnya dalam perjalan perkembangan anak, dari kepedulian orang tua anak akan memiliki manfaat dalam menjaga akhlak dan keimanannya. Sehingga keshalihan orang tua, dituruskan oleh anaknya, dengan memiliki keturunan anak-anak yang shalih dan shalihah pula. 

Bagi bapak-bapak yang penganten tua, memiliki keturunan shalih bisa membawa martabat derajat yang tinggi kedua orang tuanya. Kontek waris yang ada di dunia, nanti akan sama dengan di alam barzah.

 Manusia saling mewarisi dan memberi. Apabila bapak ibunya lebih tinggi dalam amal ibadah, maka anak akan diangkat, kederajat surga di akhirat nanti. Siapa yang lebih tinggi, anak atau orang tua akan ditarik detajatnya kesurga. 

Anak akan menjadi durhaka apabila tidak mengikuti kebaikan dengan orang tuanya dan selanjunya akan berdampak pada anak cucunya. Keluarganya tidak ada yang tahu kebermanfaatannya untuk saling memberi, karena tidak ada yang diberi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun