Mohon tunggu...
lukmanbbs
lukmanbbs Mohon Tunggu... Guru - lukmanbrebes

Ngaji pikir dan dzikir

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Era Digital, Santri Tetap Tahan Uji dan Selalu Dekat dengan Kyai

21 Oktober 2020   08:36 Diperbarui: 21 Oktober 2020   08:40 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

ERA DIGITAL, SANTRI TETAP TAHAN UJI  DAN SELALU DEKAT DENGAN KYAI

Era digital (perubahan dari teknologi mekanik  dan  elektronik ke digital), membuat gerbang belajar keislaman terbuka lebar dan sangat mudah didapat dan diikuti oleh siapa saja. Namun para  santri yang biasa belajar di pondok pesantren bersama para kyai, tetap saja menggunakan kurikulum pondok pesantren.

Di era digital ini, bagi  para santri yang tidak lagi tinggal di pondok pesantren, mereka yang kembali kerumah masing-masing, tetap masih bisa ngaji bersama para kyai.
Berbagai media  elektronik setiap waktu, banyak berbicara tentang kajian-kajian yang dinukil dari kitab kuning, yang biasa di ajarkan di pondok pesantren oleh para kyai.

Para kyai mudapun, tidak ketinggalan memanfaatkan era digital ini,  untuk dijadikan sebagai lahan ngaji dan dakwah, yang sudah familier pada kaum milinial dan masyarakat yang  setiap saat berada di depan layar monitor mungilnya.

Merambahnya dakwah lewat berbagai media. Salah satu sebab, karena dakwah kaum santri sekarang, tidak hanya di tempat beribadah atau antar rumah penduduk semata. Namun ngaji lewat elektronik sudah menjadi sebuah keniscayaan.

Santri era sekarang sudah mampu  memanfaatkan jalur langit yang bebas hambatan,  untuk kemaslahatan diri, umat dan kepentingan dakwah. Karena kebutuhan umat dan menjawab tantangan jaman, maka santri, tidak hanya dituntut mendalami agama semata,  tetapi juga harus  memahami kebutuhan umat akan dunia teknologi digital yang tidak bisa dibendung, dan melaju  terus dengan  pesatnya.

Semisal saja, para santri yang ada di pesantren dan yang sudah kembali ke rumah masing-masing, memiliki peran yang sangat strategis dalam pertumbuhan ekonomi umat nantinya. Para santri yang sudah terbiasa dan sukses dalam menempa ilmu agama di pesantren, dengan karakter  keuletanya,  jujur, berakhlak mulia,  dan ahli dalam bidang fikih, akidah  serta  tasawuf.  

Kaum santri  telah terbukti memiliki keuletan dan kepahaman hukum yang tidak bisa diragukan lagi,  menjadikan sebuah kekuatan modal alami tersendiri, sehingga santri sangat layak untuk yang terdepan dalam mengembangkan perekonomian dan kewirausahaan  umat,  dengan tetap memegang karakter citra diri santri, hormat kepada kyai dan penerus cita-cita para ulama untuk  menjaga persatuan bangsa .

Pondok pesantren sebagai tempat penggemblengan para santri sangat jelas dan dapat  berperan strategis dalam mendukung pertumbuhan potensi pemberdayaan ekonomi umat. Terbukti hingga saat ini, sudah banyak pondok pesantren yang melahirkan para pengusaha sukses, dalam mengembangkan berbagai unit bisnis. Baik di pertanian, perdagangan, pendidikan, politik dan lain-lain. Seluruh potensi ini merupakan modal yang cukup kuat dalam menghadapi setiap perubahan dan perkembangan jaman.

Era digital membuat setiap informasi tersampaikan dengan cepat dan tepat. Ngaji virtualpun banyak dilakukan, untuk memudahkan mereka yang bertempat tinggal jauh, namun dapat mengikuti, bersama dengan para kyai yang dicintainya dalam membedah kitab yang dikaji.

Sebagai bahan intropeksi bersama, era digital satu sisi sangat banyak manfaatnya. Namun banyak madhorotnya juga. Termasuk penulis sendiri, kadang masih emosional dalam menanggapi postingan nyinyir yang menurutku kurang sopan atau tidak baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun