Mohon tunggu...
luis andrew abraham
luis andrew abraham Mohon Tunggu... Mahasiswa - “Education is the most powerful weapon which you can use to change the world” – Nelson Mandela.

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Kognitivisme - Jean Piaget

24 September 2021   13:49 Diperbarui: 24 September 2021   13:53 1628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori Kognitif merupakan teori yang menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan kemampuan manusia dalam memahami berbagai pengalamanya sehingga mengandung makna bagi manusia tersebut. Kognitivisme meyakini bahwa belajar adalah hasil dari usaha individu dalam memaknai pengalaman-pengalamannya yang berkaitan dengan dunia di sekitarnya. Dalam Kognitivisme belajar merupakan proses yang melibatkan individu secara aktif.

Berbagai teori koginitif banyak digunakan dalam dunia pendidikan dan pembelajaran. Para guru menerapkan pendekatan pendidikan dan pembelajaran yang berbasis kognitivisme. Teori-teori kognitif memberikan penekanan pada cara menstruktur pengetahuan yang di dalam memori sebagai dasar operasi mental pada waktu kegiatan berpikir berlangsung.

Kemampuan kognitif terus berkembang sejalan dengan perkembangan sel-sel syaraf otak. Salah satu ahli dalam perkembangan kognitif adalah Jean Piaget (1896-1980). Jean Piaget merupakan ahli biologi dan psikologi perkembangan. Jean Piaget merupakan penemu teori perkembangan kognitif. Teori Jean Piaget dibangun berdasarkan 2 aliran psikologi, yaitu aliran struktural dan aliran konstruktif. Pandangan struktural pada teori kognitif yang dikemukakan oleh Jean Piaget dapat ditemukan dalam pendapatnya mengenai intelegensi yang berkembang melalui perkembangan kualitas struktur kognitif. Pandangan konstruktif pada teori kognitif Jean Piaget dapat ditemukan dalam pandanganya tentang anak mampu membangun kemampuan kognitifnya melalui interaksi dengan dunia di sekitarnya.

Proses kognitif menurut Jean Piaget terjadi melalui proses asimilasi, akomodasi dan ekuilibrium. Proses asimiliasi berkaitan dengan menyerap informasi baru ke dalam informasi yang sudah ada atau disebut sebagai schemata. Proses akomodasi merupakan kemampuan untuk menggunakan informasi dan pengetahuan yang telah ada untuk memecahakan berbagai permasalahan yang dihadapi. Proses equilibrium merupakan proses yang terjadi pada saat anak mengalami hambatan dalam melakukan akomodasi pengetahuan dan pengalamannya untuk mengadaptasi lingkungan di sekitarnya

Jean Piaget mengklasifikasikan perkembangan kognitif ke dalam 4 tahapan perkembangan, yaitu fase sensorimotor, fase praoperasional, fase operasi konkret, dan fase operasi formal. Jean Piaget menyatakan bahwa kognitif berkembang melalui serangkaian proses yang merupakan prinsip perkembangan kognitif. Fase sensorimotor merupakan fase perkembangan kognitif pada usia 0-2 tahun, dimana kognitif anak dibangun melalui sensori mereka, gerakan, dan tindakan dasar. 

Fase pra-operasional merupakan fase perkembangan kognitif pada usia 2-7 tahun, dimana pada fase ini anak mulai menggambarkan dunia melalui gambar, kata, dan coretan. Fase operasional konkret merupakan fase perkembangan kognifit pada usia 7-11 tahun, dimana anak mulai mengembangkan pemikiran yang lebih logis dan teroganisir. Anak mulai berlatih menggunakan logika induktifnya. Fase operasi formal merupakan fase perkembangan kognitif pada usia 12 tahun ke atas, dimana anak mulai berpikir abstrak dan bernalar tentang masalah hipotesis. Anak mulai berpikir lebih banyak tentang masalah moral, filosofis, etika, sosial, dan politik. Pada fase ini anak mulai berlatih menggunakan logika deduktif.

Jean Piaget juga menjelaskan jenis-jenis pengetahuan yang diperoleh anak dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya. Terdapat tiga jenis pengetahuan menutu Jean Piaget, yaitu pengetahuan empiric, pengetahuan logika matematika, dan pengetahuan sosial. Pengetahuan empiric merupakan pengetahuan tentang alam dan dunia di sekitarnya. Pengetahuan ini berkaitan dengan objek-objek yang ada di lingkungan anak. 

Melalui pengalaman empiric yang dialami anak, maka anak akan memperoleh berbagai pemahaman tentang sifat-sifat benda yang ada disekitarnya. Pengetahuan logika matematika merupakan pengetahuan yang bersifat abstrak yang perlu digali melalui berbagai kegiatan yang berkaitan dengan logika-matematika (contoh: Menyusun Balok). 

Logika matematika merupakan pengetahuan yang diperoleh anak setelah ia memiliki pengetahuan tentang alam atau dunia di sekitarnya. Pengetahuan sosial berkaitan dengan hal-hal khusus, seperti nilai moral dan budaya yang dipelajari dari orang-orang yang berada di sekitar anak. Oleh sebab itu pentingnya interaksi sosial yang dialami oleh anak dengan orang-orang di sekitarnya, sehingga mampu mengembangkan pengetahuan sosialnya.

Dalam penerapan teori Piaget terhadap pendidikan serta pembelajaran, perlu diperhatikan bagiamana lingkungan pendidikan menyediakan berbagai kegiatan yang mendorong perkembangan kognitif anak. Interaksi anak dengan teman sebayanya adalah perlu karena melalu kegiatan tersebut anak akan belajar untuk mengeksplorasi, inquiri, dan menemukan berbagai hal yang baru atau discovery. 

Sebagai pendidik perlu mempertimbangkan strategi mengajar yang menghadapkan anak pada peristiwa yang mengandung konflik dan ketidakpastian, sehingga setiap anak terlibat dalam proses asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrium. Selain itu sebagai pendidik perlu menganalisis proses belajar berdasarkan tugas belajar yang sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun