Mohon tunggu...
luhut nadeak
luhut nadeak Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sebening Air Mata Ibu

1 November 2018   14:00 Diperbarui: 1 November 2018   14:35 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Jam beker berdering telah menunjukkan jarum jam kearah angka 6 pagi ,seorang bocah terbangun dari mimpi indah nya

Dia melirik kekanan dan kekiri melihat saudaranya yg lain yg masih terlelap dan masih pulas ,lalu dia menggoyang tubuh kakak nya

Dan memangil kakaknya agar segera bangun .kak bangun kak ,bang bangun , bang teriak nya, seketika kakak dan abang nya bangun

Dan bergegas untuk pergi kesumur untuk mandi,selesai mandi kakak beradik bergegas kekamar untuk berpakaian sekolah ,

Dan sang ibu telah menyedia kan sarapan mereka beberapa potong singkong di atas meja sebelum berangkat kesekolah,

Setelah sarapan ,sibocah serta kakak dan abang nya pamit pada ibunya untuk menimba ilmu di sekolah, dan si ibu berpesan kepada anak anak nya

Agar hati hati di jalan ,ketiga anak itu melambaikan tangan nya kepada ibunya , antusias mereka untuk belajar sangat tinggi

Rumah sekolah mereka sangat jauh dari tempat tinggal mereka ,namun ketiga bersaudara itu tetap semangat untuk menimba ilmu

Hari demi hari dan tahun berganti tahun si bocah yg bernama ucok itu telah duduk dikelas 3 sd dan suatu hari naas ketika ucok pulang sekolah

Serta abang nya bermain main dipasar dengan abang nya dan lupa akan nasehat ibunya .si ucok ketabrak sepeda motor yg melaju kencang sehingga

Siucok terpelanting kebahu jalan dan tidak sadarkan diri ,namun si ucok merasakan tubuhnya diangkat dan mendengar abang nya berteriak teriak memanggil namanya ,, dik bangun dik .cok bangun cok ,,tangis sang abang yg sangat memilukan ,semua teriakan abang nya dia dengar namun si ucok tidak dapat bangkit dan tidak merasakan apa apa , seketika ucok melihat tubuh nya berbaring dikasur dengan peralatan infus dan melihat ibunya memegang tangan nya sambil berdoa dengan linangan air mata , namun si ucok tidak mengerti apa yg telah dilakukan sang ibu ,seketika ucok di jemput

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun