Dilansir dari Tribunnews, Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin mengatakan pada rilis survei Global Islamic Economy Indicator, Indonesia menjadi negara yang masuk 10 besar sebagai negara konsumen terbesar industri produk halal. Indonesia pula menjadi negara nomor 1 dunia dalam belanja makanan halal, serta nomor 5 terbesar dalam pariwisata halal, dan nomor 6 dan 10 untuk obat-obatan, kosmetika halal, serta keuangan syariah.
Kini sekitar 108 juta wisatawan Muslim berlibur dengan membelanjakan uang US$ 145 miliar atau 10 persen dari sektor travel. Jumlah ini diprediksi akan meningkat sampai 150 juta wisatawan atau 11 persen dari segmen pasar dengan uang belanja US$ 200 miliar pada 2020 mendatang. Sementara destinasi di wilayah Asia Pasifik termasuk tujuan destinasi belanja pertama wisatawan Muslim. Bali termasuk 10 besar peringkat teratas Muslim Travel Shopping yang salah satunya sebagai tujuan belanja kuliner.
Dilansir dari situs halalmuibali.or.id per Maret 2017 sedikitnya 70 bisnis kuliner di Bali pada tahun ini telah tersertifikasi halal. Itu belum ratusan lain yang telah tersertifikasi tahun-tahun sebelumnya. Tidak sedikit di antaranya yang menyajikan kuliner khas Bali seperti ayam betutu, bebek betutu ataupun lawar kuwir berbahan bebek. Di hukum Islam, makanan berbahan halal seperti ayam atau bebek harus diolah secara halal untuk memastikan kehalalannya ketika dikonsumsi. Salah satunya penyembelihan sesuai kaidah syariah.
Sertifikasi halal makanan khas Bali bisa menjadi salah satu cara untuk merambah pasar wisata kuliner turis Muslim. Apalagi kuliner khas Bali dikenal memiliki citarasa yang lezat dengan beragamnya bumbu rempah-rempah yang digunakan sebagai bahan memasak. Kalau sudah bersertifikasi halal maka konsumen Muslim tak akan ragu untuk menikmatinya. Beberapa kuliner khas Bali yang telah bersertifikasi halal di antaranya seperti Ayam Betutu Ibu Agung Ulang di Denpasar dan Ayam Betutu Ibu Lina Gilimanuk.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI